Samarinda, infosatu.co – Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kalimantan Timur (Kaltim) menetapkan penyediaan internet gratis sebagai salah satu program prioritas pada tahun 2025.
Inisiatif ini difokuskan pada peningkatan layanan publik di wilayah pedesaan, mencakup kantor desa, sekolah, dan puskesmas pembantu.
Kepala Diskominfo Kaltim, Muhammad Faisal, menegaskan bahwa konektivitas internet telah menjadi kebutuhan penting dalam mendukung pelayanan publik.
Oleh karena itu, pihaknya menargetkan seluruh kantor desa di Kaltim dapat menikmati akses internet gratis dalam waktu dekat.
“Pelayanan publik di kantor desa tidak boleh terganggu karena hambatan jaringan. Kami bayarkan biaya internet mereka setiap bulan selama satu tahun,” jelas Faisal, Senin, 7 April 2025.
Dari 841 desa yang ada di Kaltim, masih terdapat sekitar 50 hingga 60 desa yang dikategorikan sebagai blind spot atau belum terjangkau jaringan internet.
Untuk mengatasi tantangan ini, Diskominfo menerapkan pendekatan teknologi yang disesuaikan dengan kondisi masing-masing wilayah, seperti pemasangan kabel EPO di daerah yang memungkinkan serta penggunaan teknologi VSAT atau Starlink di lokasi yang sulit dijangkau.
Pelaksanaan program dilakukan secara bertahap.
Setelah kebutuhan dasar seperti koneksi internet di kantor desa, sekolah, dan puskesmas dipenuhi, langkah selanjutnya adalah pembangunan Kreatif Hub Village—ruang publik berbasis digital yang dilengkapi dengan akses internet dan perangkat komputer multimedia.
“Cita-cita kami, setiap desa punya satu ruangan sederhana untuk promosi UMKM, pariwisata, atau kegiatan kreatif lainnya. Walau kecil, bisa berdampak besar,” tambah Faisal.
Program ini dirancang untuk diselesaikan dalam kurun waktu lima tahun.
Jika berhasil, Kaltim berpotensi menjadi provinsi pertama di Indonesia yang mewujudkan kemandirian digital di tingkat desa melalui kehadiran Kreatif Hub serta pemerataan akses internet publik.