Samarinda, infosatu.co – Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik merespon kenaikan harga beras yang terjadi secara nasional, termasuk di Benua Etam.
Ia mengatakan bahwa dalam menghadapi persoalan tersebut perlu dilakukan berbagai langkah. Apalagi, pasokan beras lokal di Kaltim tidak mampu memenuhi kebutuhan seluruh masyarakat sehingga membutuhkan droping dari daerah lain.
Menurutnya, salah satu langkah yang perlu dilakukan adalah perbaikan infrastruktur. Sebab, ketika musim kering tiba, para petani di Kaltim tidak dapat melakukan penanaman padi lantaran tidak adanya pasokan air untuk irigasi.
“Kendala kita kan saat musim kering, semua tidak menanam. Tidak ada pilihan kita harus perbaiki irigasi, karena kalau tidak ada air petani tidak nanam,” katanya di Pendopo Odah Bebaya, Selasa (27/2/2024).
“Saya sudah turun ke lapangan. Tidak ada pilihan bagi pemerintah daerah untuk memperbaiki irigasi,” lanjutnya.
Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim berkolaborasi dengan TNI AD melalui program Manunggal Air dengan sasaran Kabupaten Kutai Kartanegara.
Program ini untuk merealisasikan pembangunan puluhan pompa air untuk mendukung program pertanian para petani daerah tersebut.
“Sudah ada 89 ribu titik pompa air di Tenggarong, nanti akan kita lakukan di Penajam Paser Utara (PPU) dan Paser. Kita tentu menunggu pelaksanakan orkestrasi dari pusat, karena kita di daerah posisinya tidak baik-baik saja,” jelasnya.
Selain perbaikan ninfrastruktur, Akmal juga mengusulkan agar masyarakat dapat melakukan diversifikasi pangan.
“Jangan hanya tergantung pada beras walaupun nasi kuning bahannya beras. Ke depan bisa dibuat dari singkong atau bagaimana. Mungkin soto Banjar tidak lagi dengan nasi tapi diganti singkong,” ucapnya.
Menurutnya diversifikasi tersebut juga penting untuk dilakukan. Sebab, pertambahan penduduk Kaltim semakin bertambah dan produksi beras masih mengandalkan pasokan dari luar daerah.
“Produksi berkurang, tetangga juga berkurang tidak ada pilihan kita perlu mendorong diversifikasi pangan dan menghemat,” tandasnya.