Jakarta, infosatu.co – Nilai ekspor Desember di Indonesia untuk M-To-M naik 8,39 persen terjadi karena adanya peningkatan ekspor migas sebesar 33,66 persen. Hal tersebut dikatakan Kepala BPS RI Kecuk Suhariyanto melalui siaran pers, Jumat (15/1/2020).
“Ekspor migas ini meningkat karena adanya kenaikan ekspor nilai minyak mentah, baik dari sisi folium yang naik sebesar 69 persen. Nilai hasil minyaknya juga mengalami kenaikan folium, harga demikian juga untuk nilai gas. Sementara untuk ekspor non migas nya mengalami peningkatan sekitar 7,06 persen,” kata Suhariyanto di Lantai 1 Gedung 3 BPS Jalan Dr Sutomo.
Secara Y-On-Y, nilai ekspor Desember 2020 ini meningkat bagus sekali sebesar 14,63 persen. Peningkatan ekspor ini, terutama didorong karena adanya peningkatan ekspor dari non migas yang mengalami kenaikan sebesar 16,73 persen. Sementara ekspor migasnya mengalami penurunan sebesar 10,10 persen.
“Sekarang kita lihat pergerakan ekspor mulai dari Januari sampai Desember 2020. Di sana digambarkan oleh kratik berwarna merah, bisa dilihat bahwa pada Desember 2020 nilai ekspor kita adalah sebesar USD 16,54 miliar,” jelasnya.
Menurutnya, perkembangan ekspor pada Desember 2020 ini sangat menggembirakan. Sebab, nilai ekspor pada Desember ini merupakan yang tertinggi selama tahun 2020.
“Kalau kita melacak ke belakang lagi, nilai ekspor Desember 2020 ini adalah yang tertinggi sejak Desember 2013. Pada waktu itu ekspornya sebesar USD 16,97 miliar,” paparnya.
Jadi perkembangan nilai ekspor pada Desember 2020 ini sangat menggembirakan. Ia mengatakan ini dikarenakan biasanya pada Desember, ekspor dan impor agak menurun.
“Di Desember kan biasanya banyak sekali hari libur. Seiring dengan naiknya permintaan berbagai komoditas dari negara-negara tujuan utama, kemudian juga adanya peningkatan harga komoditas, dan dibarengi dengan penanganan kesehatan negara termasuk Indonesia. Tentunya kita berharap ekspor ke depan akan lebih menggembirakan,” terangnya. (editor: irfan)
