Jakarta, infosatu.co – Penerimaan peserta didik baru (PPDB) tengah menjadi sorotan karena ditengarai adanya siswa titipan yang diterima di sekolah tertentu melalui “jalur siluman”.
Wakil Ketua Komisi X DPR I Hetifah Sjaifudian merasa prihatin dengan temuan tersebut. Ia mengecam praktik “jalur siluman” yang mewarnai PPDB tahun ini.
“Praktik titipan ini sangat mencederai prinsip keadilan dan transparansi yang harus dijunjung tinggi dalam sistem pendidikan kita,” ujarnya dikutip dari laman resmi DPR RI, Rabu (26/6/2024).
Untuk menindaklanjuti dugaan “jalur siluman“ pada PPDB, Hetifah menyarankan pemerintah melakukan tindakan konkret dengan membentuk tim investigasi.
“Saya meminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta pihak-pihak terkait untuk melakukan investigasi menyeluruh dan menindak tegas pihak-pihak yang terlibat,” ia menegaskan.
Legislator dari Daerah Pemilihan Kalimantan Timur (Dapil Kaltim) ini juga mengusulkan pembentukan tim independen dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat untuk mengawasi jalannya PPDB.
Tim tersebut diharapkan dapat memberikan laporan langsung dan rekomendasi untuk perbaikan sistem ke depan. Selain itu, perlu adanya sosialisasi yang lebih masif mengenai prosedur dan ketentuan PPDB kepada masyarakat.
Hetifah memastikan bahwa DPR RI, khususnya Komisi X akan mengawal proses ini hingga tuntas. Kemudian, memastikan bahwa praktik-praktik curang seperti ini tidak terjadi lagi di masa mendatang.
Politikus dari Partai Golongan Karya (Golkar) itu menilai perlunya mekanisme pengawasan yang lebih ketat dalam sistem PPDB. Hal tersebut tentunya mencegah celah-celah yang dapat dimanfaatkan untuk kecurangan.
“Kita harus belajar dari kejadian ini dan berkomitmen untuk memperbaiki sistem. Setiap anak berhak mendapatkan kesempatan yang sama untuk pendidikan tanpa ada diskriminasi atau kecurangan,” pungkas Hetifah.