Samarinda, infosatu.co – Universitas Mulawarman (Unmul) menggelar bedah buku Aliansi Demokrasi Rakyat (Aldera) berjudul “Potret Gerakan Politik Kaum Muda 1993-1999” di Gedung Gelora 27 September Unmul, Selasa (28/2/2023).
Buku tersebut menjadi bagian dari sejarah terhadap perlawanan rezim otoritarianisme orde baru, dimana dalam buku tersebut mencatat perlawanan yang dibangun menghadapi tekanan represif dimasa ujung pemerintahan Soeharto.
Ketua Komisi IV DPRD Samarinda Sri Puji Astuti menyebut pentingnya menjaga demokrasi yang sudah lahir pascareformasi 1998 silam.
“Mewakili ketua DPRD Samarinda dan dapat ilmu di sini karena bedah buku ini merupakan suatu khazanah Aldera,” ungkapnya saat ditemui awak media usai kegiatan.
Menurutnya demokrasi merupakan sesuatu harga yang mahal, sebab di masa silam ada satu pemerintahan yang memiliki kekuasaan mencapai 32 tahun.
Dalam buku yang dicetuskan oleh kelompok prodemokrasi masa sekitar 1993 ini menjadi bacaan sejarah perjalanan kebangsaan.
“Ini yang kita butuh untuk masa-masa penguatan demokrasi saat ini,” terangnya.
Puji menilai, bagi kalangan anak muda sangat penting mengetahui tentang perjuangan perlawanan rakyat pada gelombang 1993-1999 seperti yang dirangkum dalam buku potret gerakan kaum muda di masa itu.
Hal itu lantaran ada harapan yang dapat diwariskan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yakni menjaga persatuan dan kesatuan untuk kepentingan masa depan demokrasi yang akan datang.
“Terutama untuk anak-anak muda. Jadi kami bergelut segala macam yang tadi katanya pendeskritan demokrasi lalu penyusupan demokrasi. Semua runtuh dan anak muda yang berperang di situ,” tutupnya.
