Samarinda, infosatu.co – Program Gratispol Pendidikan Kalimantan Timur (Kaltim) terus menunjukkan dampak signifikan bagi akses pendidikan tinggi di Kaltim.
Di lingkungan Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda, tercatat 1.175 mahasiswa telah resmi menerima manfaat program tersebut hingga akhir November 2025.
Data tersebut disampaikan langsung oleh Rektor UINSI, Prof. Zurqoni, dalam kuliah umum bertema “Peran Perguruan Tinggi untuk Menyukseskan Gratispol” pada Jumat, 28 November 2025.
Kegiatan turut menghadirkan Wakil Gubernur Kaltim Seno Aji, Kepala Biro Administrasi Pimpinan Syarifah Alawiyah, serta Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Dasmiah yang bertindak sebagai moderator.
Prof. Zurqoni menyebutkan bahwa hadirnya program Gratispol dari Pemerintah Provinsi Kaltim merupakan terobosan penting dalam memperluas kesempatan kuliah bagi masyarakat Kaltim, terutama kelompok ekonomi rentan.
“Gratispol adalah komitmen nyata Pemprov Kaltim untuk memastikan pendidikan inklusif dan berkeadilan. Sumber Daya Manusia (SDM) unggul adalah inti dari daya saing di era digital,” tegas Prof. Zurqoni.
Selain 1.175 mahasiswa yang telah dinyatakan lolos dan menerima bantuan, sebanyak 135 mahasiswa lain masih dalam proses verifikasi, baik di tingkat kampus maupun pemerintah provinsi.
UINSI, lanjutnya, akan terus memperkuat sinergi dengan Pemprov Kaltim agar proses verifikasi dan penyaluran berjalan semakin efisien.
Dasmiah menjelaskan bahwa UINSI termasuk kampus prioritas dalam program Gratispol karena rekam jejak prestasi mahasiswanya di pentas nasional maupun internasional.
“UINSI adalah gudang prestasi, termasuk juara Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) internasional. Pemprov menyiapkan skema afirmasi penuh bagi mahasiswa yang ingin melanjutkan studi sesuai kampus pilihannya,” jelasnya.
Program Gratispol tidak hanya menyasar mahasiswa dari Kaltim, tetapi juga membuka kesempatan bagi mahasiswa luar daerah dan luar negeri, sebagai bagian dari upaya memperkuat kompetensi global.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji, menegaskan bahwa ketentuan Gratispol mulai berjalan penuh pada Semester I Tahun 2025, seiring penguatan sistem verifikasi, pemutakhiran Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDIKTI), dan validasi domisili mahasiswa.
Syarat utama penerima manfaat antara lain memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) Kaltim, masa domisili minimal tiga tahun, terdaftar aktif dalam PDDIKTI serta sesuai dengan ketentuan akademik kampus.
Program ini membebaskan mahasiswa dari beban Uang Kuliah Tunggal (UKT) hingga lulus, sehingga tidak memerlukan pendaftaran ulang setiap semester seperti beasiswa pada umumnya.
Dalam pemaparannya, Seno Aji menyampaikan bahwa Gratispol juga diarahkan untuk mencetak SDM unggul yang mampu bersaing di era pemindahan Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Kita harus menyiapkan generasi emas 2030. Gratispol mempercepat lahirnya SDM unggul menuju Indonesia Emas 2045,” tegasnya.
Pemerintah Provinsi Kaltim juga menargetkan perluasan penerima manfaat, termasuk 875 mahasiswa luar Kaltim dan 89 mahasiswa luar negeri pada tahun 2025.
Dengan peningkatan menjadi, 892 mahasiswa luar Kaltim, dan 133 mahasiswa luar negeri pada 2026.
Hal ini menjadi bagian dari komitmen Pemprov Kaltim untuk menginternasionalisasi kualitas sumber daya manusia daerah.
Dengan program Gratispol ini, semakin mempertegas arah kebijakan Pemprov Kaltim dalam meningkatkan mutu pendidikan, mengurangi kesenjangan ekonomi, dan mendorong lahirnya generasi muda terdidik yang siap bersaing di tingkat regional maupun internasional. (Adv Diskominfo Kaltim)
Editor: Nur Alim
