Samarinda, infosatu.co – Badan Narkotika Nasional Provinsi Kalimantan Timur (BNNP Kaltim) kembali menggagalkan peredaran narkotika jenis ganja.
Dari pengungkapan tersebut, barang bukti ganja seberat 4,1 kilogram yang sebelumnya disita dari kantor jasa ekspedisi akhirnya dimusnahkan dengan cara dibakar di halaman kantor BNNP Kaltim, Jumat (27/12/2024).
Barang bukti tersebut disita dalam dua kasus berbeda selama bulan ini. Kasus pertama berawal dari laporan intelijen yang diterima oleh BNNP Sumatera Utara pada 5 Desember 2024.
Sebuah paket mencurigakan yang dikirim dari Sumatera Utara ke Samarinda terdeteksi mengandung narkotika.Paket yang dikirim atas nama Dodi Sanjaya tersebut ditujukan kepada Muhammad Zubair di kawasan Sambutan, Samarinda.
Setelah diselidiki, paket yang menggunakan nomor resi 11LP1733373423125 itu berisi ganja dengan berat 454,4 gram. Namun, saat tim BNNP Kaltim mencoba menghubungi penerima paket, nomor telepon dan alamat yang tercantum ternyata fiktif.
Pada 8 Desember 2024, seorang pria berinisial IW datang mengambil paket tersebut. Dalam pengakuannya, IW mengaku memesan ganja itu seharga Rp2,5 juta melalui aplikasi WhatsApp. IW langsung diamankan bersama barang bukti untuk proses hukum lebih lanjut.
Kasus kedua berawal pada 13 Desember 2024. Saat itu, BNNP Riau menerima informasi tentang paket mencurigakan lainnya yang dikirimkan ke Samarinda.
Paket dengan nomor resi 11LP1733820964823 tersebut berisi dua bungkus besar ganja seberat 3.661 gram.
Paket yang ditujukan kepada AA di kawasan Sungai Pinang Luar ini akhirnya diambil oleh seorang pria berinisial MAY pada 16 Desember 2024.
Dalam interogasi, MAY mengaku mengetahui bahwa paket tersebut berisi ganja. Ia diminta seseorang yang tak dikenalnya untuk mengambilnya.
“Ini bukan hanya soal penyalahgunaan narkoba, tapi juga tentang dampaknya pada generasi muda kita,” kata Kabid Pemberantasan dan Intelijen BNNP Kaltim Tejo Yuantoro.
“Salah satu pelaku adalah mahasiswa. Kami berharap pihak kampus dapat lebih memperhatikan perilaku mahasiswa mereka,” lanjutnya.
Tejo juga mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap peningkatan aktivitas pengiriman barang, terutama menjelang libur panjang tahun baru. “Jika ada informasi mencurigakan, segera laporkan kepada kami,” pungkasnya.