infosatu.co
DPRD BALIKPAPAN

Oleh-oleh dari Kota Gudeg, Ternyata Provinsi Bisa Kelola PDAM

Syukri Wahid Anggota Komisi II DPRD Balikpapan. (foto: Lilik)

Balikpapan, infosatu.co – Dari hasil kunjungan kerja Anggota Komisi II Balikpapan Syukri Wahid dari Kota Gudeg beberapa waktu lalu, terkait PDAM mendapat masukan bahwa di Yogyakarta ada dua perusahaan yang menangani.

Syukri mengatakan badan yang diamanahkan oleh peraturan pemerintah, mereka lebih dahulu bahkan sejak 2018. Perubahan menjadi badan selanjutnya berganti nama jadi Perusahaan Umum Daerah (Perumda) PDAM Yogyakarta. Terus dari jangkauan pelayanan cakupannya 90 persen. Namun beban itu bukannya hanya ada PDAM pasalnya ada perusahaan milik Pemprov Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

“Jadi PDAM itu ada dua yang mengelolanya yaitu Pemkot Yogyakarta dan Pemprov DIY ,” katanya.

Syukri menambahkan, dua pengelola masing-masing menyisir area Kota Yogyakarta. Namun ia merasa heran karena cakupannya hanya 30 persen. Bandingkan dengan di Balikpapan sudah 80 persen.

“Hal ini dikarenakan di Yogyakarta sebagian besar 40 persen menggunakan sumber dari air tanah, jauh lebih bersih. Masyarakat di sana menggali 4 meter sudah dapat air jernih dan itu air terbaik dari sumur dangkal. Akhirnya PDAM membuat subsidi, jadi di sana sibuk mencari pelanggan. Kalau di Balikpapan sibuk menolak pelanggan,” bebernya menceritakan kepada infosatu.co di Ruang Komisi II DRPD Balikpapan, Senin (12/10/2020).

Lebih jauh Syukri mengutarakan semua rumah dan hotel juga menggunakan sumber air PDAM dari sumur tanah. Untuk diketahui, kandungan airnya gampang diakses oleh publik, beda dengan menggali sumur sendiri. Memang dalam amanah, 90 persen itu bukan beban PDAM, tetapi disepakati di Perda. Mungkin PDAM itu 87 persen, sisanya swasta dan masyarakat. Selanjutnya di sana 30 persen, 70 persennya justru masyarakat sendiri dan Provinsi.

“Kalau dalam penyertaan modal kita (Balikpapan) lebih baik. Tapi yang menarik dari mereka itu program-program insentif kepada masyarakatnya,” jelasnya.

Selanjutnya menurut Syukri, di Yogyakarta sangat luar biasa karena mau buka jaringan disubsidi, dan dengan rajin membayar juga disubsidi. Kemudian yang paling penting PDAM Yogyakarta mempunyai unit usaha, bukan cuma air. Ada mengelola kolam renang, itu bisnisnya untuk menaikkan target bisnis yang sudah dipunya anak perusahaan. Untuk diketahui, di sana sudah punya tiga anak perusahaan.

“Mereka ada kerja sama dengan pihak ketiga. Sekarang ini pemerintah kan punya dana makan minum, kenapa tidak membuat air mineral sendiri toh sudah punya air. Ini bisa dicontoh PDAM Balikpapan, jadi PDAM Yogyakarta jauh lebih maju,” tutupnya. (editor: irfan)

Related posts

DPRD Balikpapan dan Kanwil Kemenkum Kaltim Bahas Penguatan Regulasi

Adi Rizki Ramadhan

Ramadan Berkah, Anggota DPRD Balikpapan Bagikan Sembako

infosatu

Isi Kegiatan Ramadan, Ikapakarti Balikpapan Bagikan Takjil

infosatu

You cannot copy content of this page