Penulis : Riski Editor : Irfan
Paser, infosatu.co – Antisipasi penyebaran berita hoaks terkait virus corona, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Paser melalui Dinas Komunikasi Informatika Persandian dan Statistik (Diskominfoperstik) menggelar pertemuan bersama awak media, baik cetak , elektronik dan media online.
Kegiatan dihadiri Sekretaris Daerah Katsul Wijaya, Kepala Diskominfoperstik Paser Ahmad Zulfian, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Paser Amir Faisol, dan Plt Direktur RSUD Panglima Sebaya dr. Ida Bagus Ngurah Eka Wesnawa.
Sekretaris Daerah Pemkab Paser Katsul Wijaya, menjelaskan tentang bagaimana Pemkab Paser bergerak cepat mengantisipasi isu informasi virus corona yang simpang siur dan belum tentu kebenarannya, ini juga sekaligus silaturahmi dengan kalangan pers.
“Pertemuan ini kami harap bisa menambah silaturahmi dengan wartawan di Paser dan bisa juga menjelaskan informasi terkait virus corona,” ucapnya saat jumpa pers di salah satu rumah makan di Tana Paser, Jumat (8/03/2020).
Diselah-selah pertemuan itu, Katsul Wijaya, membacakan surat edaran Dewan Pers kepada awak media dalam pembuatan berita terkait pemberitan virus corona mulai dari pemberitaan mengenai virus corona. Dimana harus memegang teguh prinsip kode etik jurnaslistik seperti memberitakan secara akurat, berimbang, selalu menguji kebenarannya dan tidak beretikat buruk serta dilakukan secara profesional.
Selanjutnya dikatakan Katsul, media tidak memberitakan kasus corona ini secara berlebihan.
“Media harus memperhatian kepentingan publik yang yang lebih luas sebelum membuat berita atau laporan mengenai kasus virus corona ini,” paparnya.
Ia, menambahkan, media massa melalui ruang redaksinya harus bisa menjaga sehingga dalam laporan dan pemberitaan mengenai virus corona ini tidak menimbulkan kepanikan masyarakat.
“Yang juga harus diperhatikan dalam penulisan maupun siaran berita, media tidak memuat identitas pasien baik yang dinyatakan positif terkena virus corona maupun dalam pengawasan otoritas kesehatan baik nama foto atau alamat tinggalnya karena pasien adalah korban yang harus dihargai hak privasinya,” jelasnya.
Selain itu, media harus menjaga keselamatan wartawannya dalam meliput virus corona sehingga tidak menimbulkan masalah baru seperti terjangkit virus corona saat bertugas dilapangan. Terakhir, media massa bersama otoritas kesehatan menyampaikan informasi yang memberikan kepastian dalam masyarakat dan tidak membuat laporan atau berita yang hanya mencari sensasi dan meresahkan masyarakat.
Katsul pun meminta kerjasama dengan awak media di Paser bisa meluruskan informasi yang belum tentu kebenarannya dan menangkal berita
hoaks.
“Lewat pertemuan ini, terkait informasi tentang virus corona yang tidak benar dan masih simpang siur, media bisa memberitakan sesuai fakta lapangan,” tutupnya.