Samarinda, infosatu.co – Pemprov Kalimantan Timur (Kaltim) akan membangun dua rumah sakit baru pada 2026, satu di Bongan, Kutai Barat, dan satu lagi peningkatan RSUD Aji Muhammad Salehuddin (AMS) II di Samarinda menjadi rumah sakit tipe B.
Kedua fasilitas ini akan dilengkapi dengan layanan jantung dan hemodialisis untuk memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat di daerah terpencil dan kota.
Kepala Dinas Kesehatan Kaltim, Jaya Mualimin, menjelaskan bahwa dua rumah sakit ini direncanakan untuk mengatasi kesenjangan layanan kesehatan di wilayah pedalaman.
Proyek pertama akan dilaksanakan di Bongan, Kutai Barat, di atas lahan seluas 70 hektare yang saat ini masih dalam proses pengalihan status menjadi kak pengelolaan lahan (HPL) dari Kementerian Transmigrasi.
“Rumah sakit di Bongan akan menjadi fasilitas rujukan utama bagi masyarakat di Bongan, Jempang, Siluq Ngurai, dan sekitarnya, yang selama ini harus menempuh perjalanan jauh untuk mendapatkan layanan medis,” kata Jaya, Sabtu, 15 November 2025.
Pemprov Kaltim menyiapkan anggaran sebesar Rp297 miliar untuk pembangunan tahap awal rumah sakit ini, yang akan mencakup instalasi rawat inap, gawat darurat, dan fasilitas penunjang.
Sementara itu, RSUD AMS II di Samarinda akan ditingkatkan menjadi rumah sakit tipe B dengan menambah 24 layanan kompetensi, termasuk layanan jantung dan hemodialisis. Pengembangan fasilitas ini ditujukan untuk mengurangi beban RSUD Abdul Wahab Sjahranie yang selama ini menjadi pusat rujukan utama di Kaltim.
“RS AMS II akan dilengkapi dengan ruang operasi tambahan, peningkatan IGD, dan fasilitas diagnostik yang lebih lengkap,” ujar Jaya.
Selain penguatan fasilitas, Pemprov Kaltim juga mempersiapkan rekrutmen tenaga kesehatan melalui berbagai skema, seperti seleksi ASN, penempatan PNS dan PPPK yang ingin kembali ke daerah asal, serta rekrutmen tenaga BLUD.
“Pembangunan ini merupakan bagian dari program Jospol yang menggabungkan layanan kesehatan gratis dan pembangunan infrastruktur strategis,” kata Jaya.
Proyek pembangunan dua rumah sakit ini dijadwalkan dimulai pada pertengahan 2026 setelah DED selesai, dan ditargetkan rampung pada 2027, dengan penguatan layanan hingga 2029.
Selain dua rumah sakit yang dibangun oleh Pemprov Kaltim, Kabupaten Mahakam Ulu juga akan mendapatkan fasilitas rumah sakit baru yang akan dibangun menggunakan anggaran pemerintah pusat.
“Mahulu juga akan membangun rumah sakit baru dengan dukungan dari Kementerian Kesehatan,” tambah Jaya.
Pembangunan fasilitas kesehatan di Kaltim diharapkan terus berlanjut hingga 2030 untuk memastikan pelayanan kesehatan yang lebih merata di seluruh wilayah.
