Kutim, infosatu.co – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim), Kalimantan Timur telah menggelar Festival Anak Negeri 2023 akhir November lalu. Event ini tidak sekadar menjadi hiburan, namun sebagai pendorong kemajuan ekonomi kreatif berbasis lokal.
Festival yang baru kali pertama digelar itu berlangsung hingga 29 November lalu. Beragam kreativitas anak-anak Kutim, seperti seni tari dan musik dipertontonkan di atas panggung spektakuler Townhall, Swarga Bara, Sangatta Utara.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kutim Nurullah menyatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan bentuk dukungan terhadap Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2001 tentang Ekonomi Kreatif.
“Festival Anak Negeri 2023 bukan hanya soal seni, tari, dan musik. Tetapi juga mengasah kreativitas anak bangsa dan menjadikannya fondasi kemajuan ekonomi kreatif di Kutai Timur,” ujarnya.
Menurutnya, pemerintah daerah memiliki tanggung jawab untuk memberikan fasilitas kepada anak-anak agar mereka dapat menampilkan bakatnya secara maksimal.
“Anak-anak kita perlu memiliki ruang untuk tampil melalui seni musik yang ada di Indonesia. Kutai Timur yang kaya akan keberagaman suku dan ras perlu memberikan wadah bagi generasi muda untuk unjuk gigi di event-event prestisius seperti ini,” jelas Nurullah.
Festival tersebut bukan sekadar panggung bagi anak-anak, melainkan wadah positif bagi mereka menghabiskan waktu dengan produktif.
Dengan 60 stan yang disediakan oleh Dispar Kutim untuk para pelaku UMKM, festival ini bukan hanya memberikan kesempatan bagi anak-anak. Tetapi, juga menjadi peluang bagi pengusaha lokal untuk menunjukkan karya mereka.
Nurullah berharap Festival Anak Negeri dapat menjadi agenda rutin dan terus berkembang seiring berjalannya waktu.
“Melalui penampilan anak-anak negeri, kita juga mampu menghidupkan kembali ekonomi masyarakat dan ekonomi kreatif di Sangatta, khususnya. Serta Kutai Timur pada umumnya,” katanya.
Selanjutnya Nurullah mengatakan Festival Anak Negeri 2023 bukan hanya sekadar acara hiburan.
Tetapi juga langkah konkret dalam mendukung perkembangan ekonomi kreatif dan memberikan panggung bagi bakat-bakat terpendam anak-anak Kutim.