Samarinda, infosatu.co – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Timur dan institusi terkait di Kalimantan Timur (Kaltim) siaga kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Ini seiring berlangsungnya puncak musim kemarau yang berpotensi meningkatkan terjadinya Karhutla.
“Saat ini kami sudah menginstruksikan OPD untuk turut membantu penanganan Karhutla. Dengan SDM yang cukup dan didukung peralatan yang memadai, kami yakin dapat menangani Karhutla,” kata Kepala BPBD Kaltim Agus Tianur saat ditemui di Kantor Gubernur Kaltim, Selasa (12/9/2023).
Menurut dia, penananganan dan antisipasi Karhutla harus melibatkan seluruh elemen di pemerintahan, TNI/Polri, swasta maupun masyarakat. Maka, perlu menjaga kekompakan dengan menyamakan pemahaman tentang upaya penanganan Karhutla.
langkah-langkah yang dilakukan harus terencana, terkoordinir dengan baik dalam pencegahan dan kesiapsiagaan di wilayah Kaltim.
Berdasarkan data, Agus Tianur menyatakan bahwa Karhutla di Kaltim sejak tahun 2021 hingga 5 September 2023 tercatat sebanyak 387 kejadian. Jumlah itu berdasarkan pendataan terakhir yang dilakukan Pemprov Kaltim maupun tindak lanjut oleh pemerintah kabupaten/kota.
Adapun rincian kejadiannya, di Samarinda 28 kali, Balikpapan (30), Kutai Kartanegara (40), Kutai Timur (16), Kutai Barat (45), Bontang (11), Paser (85), Penajam Paser Utara (40), Mahakam Ulu nol kasus dan Berau (92).
Dari sederat Karhutla yang terjadi itu, lahan dan hutan yang terdampak seluas 818,4 hektare. Rinciannya, di Samarida 31, hektare, Balikpapan 5,6 hektare, Bontang 48,7 hektare, Kukar 195,8 hektare, Kutim 13,5 hektare.
Kemudian, Kubar 51,0 hektare, PPU 87,7 hektare, Paser 163 hektare, Berau 222 hektare. “Kabupaten Mahulu belum ada laporan, sehingga total lahan Karhutla seluas 818,4 hektare,” jelas Agus.