Tenggarong, infosatu.co – Sebanyak 31.233 warga di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) telah menerima bantuan berupa uang tunai dan paket sembako dalam rangka Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), dan Program Dedikasi Kukar Idaman. Bantuan ini secara simbolis diserahkan oleh Bupati Kukar, Edi Damansyah, di Kantor Pos Tenggarong, Kamis (18/5/2023).
Dari jumlah tersebut, sebanyak 10.351 Kelompok Penerima Manfaat (KPM) menerima bantuan dalam kategori PKH. Bantuan ini ditujukan untuk ibu hamil dan anak usia 0-6 tahun dengan besaran Rp250 ribu per bulan. Sedangkan untuk disabilitas berat dan lanjut usia 70 tahun ke atas, bantuan yang diberikan sebesar Rp200 ribu per bulan.
“Kita minta terus perbaikan di Dinsos Kukar, kita juga apresiasi mereka sudah bekerja. Dinsos juga tidak kerja sendiri, di kecamatan ada camat, di kelurahan ada lurah dan kades,” ujar Edi, Kamis (18/5/2023).
Untuk anak usia SD, SMP, dan SMA, besaran bantuan yang diterima berturut-turut sebesar Rp75 ribu, Rp125 ribu, dan Rp166 ribu per bulan. Sementara itu, sebanyak 19.441 KPM menerima bantuan BPNT dengan besaran nominal sembako sebesar Rp200 ribu per bulan.
Adapun Program Dedikasi Kukar Idaman, yang bersumber dari APBD Kukar, memberikan bantuan kepada 1.441 KPM. Bantuan ini terbagi menjadi 644 KPM menerima uang tunai per bulan. Dari jumlah tersebut, 386 KPM adalah lanjut usia yang menerima bantuan sebesar Rp200 ribu per bulan, 203 KPM menerima bantuan dana pendidikan sebesar Rp500 ribu per bulan, 42 KPM adalah penyandang disabilitas yang menerima bantuan sebesar Rp200 ribu per bulan, dan 13 KPM adalah anak terlantar yang menerima bantuan sebesar Rp200 ribu per bulan.
Selain itu, terdapat 797 KPM yang menerima bantuan pangan dalam bentuk paket sembako. Bantuan ini juga diberikan kepada lanjut usia, penyandang disabilitas, dan anak terlantar. Tahap pertama pemberian bantuan ini akan berlangsung selama 4 bulan ke depan, dimulai dari bulan Mei dan Juni. Seluruh bantuan disalurkan melalui Kantor Pos dan Bank BRI untuk bantuan yang berasal dari APBN, sedangkan bantuan yang berasal dari APBD disalurkan melalui Bankaltimtara.
Bupati Kukar Edi Damansyah menjelaskan bahwa pemberian bantuan ini merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan berdasarkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kukar. Data ini telah melalui tahap verifikasi yang berjenjang mulai dari tingkat kabupaten, kecamatan, kelurahan, desa, hingga RT untuk memastikan bahwa bantuan diberikan kepada mereka yang benar-benar berhak.
“Pesan saya jangan sampai yang berhak menerima tertinggal dan sebaliknya, yang tidak berhak malah menerima bantuan,” tegas Edi.
Namun, Edi Damansyah juga mengakui bahwa masih terdapat beberapa persoalan yang dihadapi, terutama terkait penginputan data ke dalam sistem yang dikelola oleh Kementerian Sosial (Kemensos). Salah satu masalah yang sering muncul adalah keterlambatan dalam penginputan data yang dimaksud. Oleh karena itu, ia mengharapkan agar dinas terkait atau dinas pengampu dapat melakukan perbaikan dalam hal ini.
Edi juga menekankan pentingnya memastikan bahwa bantuan diberikan kepada yang berhak menerimanya, dan sebaliknya, yang tidak berhak tidak boleh menerima bantuan tersebut.
Selain itu, Edi menyampaikan bahwa masih ada beberapa KPM yang termasuk dalam kategori usia produktif. Oleh karena itu, selain bantuan berupa uang tunai atau sembako, mereka juga akan diberikan program pemberdayaan, seperti pelatihan menjahit, tata rias, tata boga, dan pelatihan lainnya.
Edi berharap agar data yang ada dapat terus diperbarui secara kontinyu. Ada banyak instrumen yang dapat digunakan, seperti memaksimalkan peran Puskesos dan ketua RT. Ketua RT dapat memfasilitasi verifikasi data penduduk dengan menyediakan pembiayaan, sarana, dan prasarana kerjanya. Untuk itu, anggaran sebesar Rp50 juta per RT telah dialokasikan.
“Dengan melakukan perbaikan ini, diharapkan penyaluran bantuan dapat dilakukan dengan baik dan data yang digunakan dapat diverifikasi dengan baik pula,” tandasnya.
