Jakarta, Infosatu.co – Gubernur Isran Noor tak menyangka akan mendapat banyak dukungan untuk Ibu Kota Nusantara (IKN), ketika hadir dalam acara wisuda Universitas Gunadarma. Bahkan awalnya Isran mengira, ketika dirinya hadir akan banyak yang menolak pemindahan IKN.
“Sebenarnya saya datang mau menjelaskan, tapi yang mau saya jelaskan sudah lebih dulu memberi dukungan penuh untuk IKN. Apalagi sudah bangun kampus Gunadarma di Penajam. Saya baru tahu,” kata Isran di Balai Sidang Jakarta Convention Center (JCC), Jalan Jenderal Soedirman Jakarta, Minggu (19/2/2023).
Isran didaulat mengisi orasi ilmiah pada acara Wisuda Diploma Tiga, Sarjana, Magister dan Doktor Universitas Gunadarma.
“Saya diminta menyampaikan orasi ilmiah, tapi apa boleh buat kalau bahan yang saya sampaikan tidak ilmiah, hanya cerita lepas,” canda Isran.
Di hadapan 2.300 wisudawan, rektor dan para dosen Universitas Gunadarma, Isran membawakan orasi ilmiah berjudul “Transformasi Ekonomi dan Tata Kelola Pemerintahan Dalam Rangka Menyongsong IKN”.
“Kalau saya cerita ilmiah, sudah tidak cocok karena di sini, gudangnya ilmuwan,” puji Isran.
Isran kemudian menjelaskan, gagasan pemindahan ibu kota negara kala itu sebenarnya belum lagi menghitung risiko ibu kota yang kumuh, macet, banjir dan juga soal sinking land (penurunan permukaan tanah).
“Hasil penelitian para pakar geologi menyebutkan 18-20 persen daratan Jakarta mengalami sinking land, everage 4 cm setiap tahun, bisa dibayangkan. Para pakar membuktikan, ternyata benar ada masalah,” terangnya.
Orang nomor satu Benua Etam itu menegaskan, pemindahan IKN bukan hanya untuk kepentingan Kaltim sebagai provinsi, tetapi Indonesia secara menyeluruh untuk bagaimana mengubah konsep besar pembangunan nasional yang tidak lagi Jawa sentris, tetapi Indonesia sentris.
Selain itu, sekaligus menghapus kesenjangan ekonomi, dimana 60 persen kontribusi PDRB nasional masih terpusat di Pulau Jawa.
“Postur perekonomian negara harus lebih merata dan berkeadilan. Indonesia akan lebih sejahtera apabila pembangunan dilakukan secara merata dan berkeadilan di seluruh tanah air,” tuturnya.
Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) itu juga menjamin IKN tidak akan merusak alam dan hutan, bahkan malah akan menjadi contoh baik bagi dunia.
Ia memaparkan, IKN akan dibangun dengan konsep kota di tengah hutan (forest city) dimana hanya 15 persen bangunan fisik, sementara sisanya adalah tanaman hutan endemik Indonesia dan dunia.
“Saya jamin IKN tidak akan merusak lingkungan. Kalau merusak, saya orang pertama yang akan menolak IKN,” tegasnya.
Ia pun memberi motivasi kepada seluruh wisudawan Gunadarma agar terus berjuang, bekerja keras dan tidak bermalas-malasan karena negara sangat memerlukan tenaga-tenaga dengan militansi tinggi untuk membawa Indonesia terus bergerak maju dan sejahtera berkeadilan.
“Selamat kepada seluruh wisudawan. Teruslah berkarya, mengabdi dan berinovasi untuk Indonesia yang kita cintai bersama. You are great. I love you all,” pungkasnya.
Rektor Universitas Gunadarma Prof Dr Margianti mengucapkan terima kasih atas kesediaan Isran mengisi orasi ilmiah di kampus dengan 9 fakultas dan sekitar 40.000 mahasiswa itu.
“Kehadiran Pak Gubernur akan memotivasi segenap jajaran dan mahasiswa Universitas Gunadarma untuk lebih berkontribusi kepada negara dan IKN,” ucapnya.
Margianti menambahkan, Universitas Gunadarma sudah melakukan berbagai upaya untuk mendukung penyiapan IKN, diantaranya peningkatan literasi masyarakat tentang IKN melalui podcast, hingga melakukan berbagai penelitian terkait penyiapan pertanian pangan menyongsong IKN.
Wisuda dan orasi ilmiah Universitas Gunadarma turut dihadiri Kepala Lembaga Layanan Dikti Wilayah III DKI Jakarta Dr Paristiyanti Nurwardani.
