infosatu.co
DISKOMINFO KALTIM

CID-8 Dibuka di IKN, Diaspora Dunia Dukung Pembangunan dan Digitalisasi Desa

Teks: Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur, Sri Wahyuni, saat menghadiri Congress of Indonesian Diaspora ke‑8 (CID‑8) di IKN.

IKN, infosatu.co – Congress of Indonesian Diaspora ke‑8 (CID‑8) dibuka secara resmi di Main Hall Gedung Kemenko 3 Tower 4 Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP), Ibu Kota Nusantara, pada Sabtu, 2 Agustus 2025.

Sekitar 200 peserta dari dalam dan luar negeri hadir, termasuk tokoh nasional seperti Christine Hakim sebagai tamu kehormatan.

Kehadiran mereka menjadikan kongres ini sebagai momentum strategis mempererat konektivitas diaspora dengan tanah air.

Pembukaan berlangsung dalam suasana meriah dan hangat, diiringi musik tradisional Tingkilan serta tarian khas suku Dayak.

Di area luar gedung, pameran UMKM Kalimantan Timur turut digelar, menampilkan berbagai produk unggulan seperti kerajinan tangan, kuliner khas, dan karya kreatif lokal lainnya.

Sejumlah pejabat tinggi hadir dalam kegiatan ini, antara lain Wakil Menteri Luar Negeri RI Muhammad Anis Matta, Presiden IDN Global Sulistyawan Wibisono, Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono, serta Chairman Board of Advisors IDN Global Kartini Sarsilaningsih.

Salah satu momen utama dalam pembukaan adalah pembacaan Pernyataan Diaspora oleh 13 perwakilan diaspora dari berbagai negara. Pernyataan ini menegaskan komitmen diaspora Indonesia untuk terus berkontribusi aktif dalam pembangunan nasional, khususnya dalam mendukung keberlanjutan Ibu Kota Nusantara sebagai simbol masa depan Indonesia.

Presiden IDN Global, Sulistyawan Wibisono, menjelaskan bahwa pemilihan IKN sebagai tuan rumah kongres bukan tanpa tantangan.

“Banyak yang mempertanyakan eksistensi IKN. Justru CID-8 adalah bukti bahwa IKN itu ada dan akan dibangun. Suka atau tidak suka, undang-undangnya jelas,” tegas Sulistyawan.

Kartini Sarsilaningsih menyatakan bahwa pelaksanaan CID‑8 di IKN memiliki makna emosional dan nasional yang mendalam.

“Kongres ini monumental sekaligus emosional karena dilaksanakan di jantung masa depan bangsa. Meski diaspora tinggal jauh, kami tetap terikat kuat dengan Indonesia,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Menteri Luar Negeri Muhammad Anis Matta menekankan pentingnya pengelolaan strategis terhadap diaspora sebagai kekuatan global.

“Kewarganegaraan saat ini dapat membuka akses ke investasi dan arus mobilitas manusia yang jauh lebih dinamis. Ini harus kita manfaatkan secara strategis,” ujarnya.

Sekretaris Daerah Kalimantan Timur, Sri Wahyuni, yang hadir mewakili Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud, menilai CID‑8 sebagai peluang memperluas jejaring kerja sama diaspora dengan daerah.

Ia menyebut digitalisasi desa sebagai salah satu program prioritas yang bisa dikolaborasikan.

“Kami ingin memperkuat digitalisasi desa melalui kolaborasi diaspora. Mereka bisa menjadi mitra strategis dalam percepatan transformasi,” ujarnya.

CID‑8 di IKN menjadi bukti bahwa hubungan antara diaspora dan tanah air tetap terjaga kuat, sekaligus menegaskan kontribusi diaspora sebagai kekuatan pembangunan yang tidak bisa diabaikan.

“Kongres ini menunjukkan bahwa hubungan kita tidak pernah putus. Meski hidup jauh, kita tidak pernah meninggalkan Indonesia,” tutup Kartini Sarsilaningsih. (Adv/diskominfokaltim)

Editor: Nur Alim

Related posts

Pemprov Kaltim Pastikan Pangan Murah Terjangkau hingga Perbatasan

Adi Rizki Ramadhan

DPTH Kaltim Hadirkan 60 Tenant di GPM Samarinda, Tawarkan Bahan Pokok Murah

Adi Rizki Ramadhan

Satgas Pangan Telusuri Kasus Beras Oplosan di Kaltim, Seno Aji: Harus Diproses Tegas

adinda

Leave a Comment

You cannot copy content of this page