Samarinda, infosatu.co – Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Rudy Mas’ud menyerahkan santunan kepada keluarga korban, akibat kecelakaan Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Muchlisa di Teluk Balikpapan.
Santunan ini, sebagai bentuk kepedulian pemerintah terhadap musibah yang terjadi pada Senin, 5 Mei 2025 lalu, jalur penyeberangan PPU-Balikpapan.
Kecelakaan KMP Muchlisa mengguncang publik Kaltim. Kapal feri tersebut tenggelam di perairan Teluk Balikpapan saat mengangkut 44 orang penumpang dan kru. Sebagian besar berhasil dievakuasi, namun dua orang dinyatakan meninggal dunia.
Salah satunya adalah Khayu Mutiara Purwati, perempuan muda berusia 22 tahun yang bertugas sebagai Mualim I di kapal tersebut.
Gubernur Rudy menyampaikan duka cita mendalam kepada para keluarga korban. Ia menegaskan bahwa tragedi ini harus menjadi bahan evaluasi besar terhadap sistem keselamatan transportasi laut di Kaltim, khususnya bagi pihak-pihak terkait seperti KSOP, operator kapal, dan Biro Klasifikasi Indonesia (BKI).
“Musibah ini mengingatkan kita semua akan pentingnya menjaga keselamatan dalam menggunakan transportasi, baik darat, laut, maupun udara,” ungkap Rudy Mas’ud, di hadapan para keluarga korban dan pejabat yang hadir, Kamis, 8 Mei 2025, di Kantor PT Jasa Raharja Kaltim.
Gubernur juga menyampaikan apresiasi kepada PT Jasa Raharja atas respons cepat dalam penyerahan santunan. Masing-masing ahli waris menerima santunan Rp50 juta, ditambah Rp75 juta sebagai extra cover untuk korban yang merupakan kru kapal, melalui Jasa Raharja Putra.
“Kami atas nama pemerintah dan masyarakat Kaltim memberikan apresiasi luar biasa atas langkah cepat dan tanggap dari PT Jasa Raharja. Negara harus hadir di tengah masyarakat yang berduka,” ucapnya.
Kepala PT Jasa Raharja Wilayah Kaltim, Wanda P. Asmoro, menyampaikan bahwa proses penyaluran santunan dilakukan dalam waktu maksimal 2×24 jam sesuai standar layanan lembaganya. Ia berharap santunan tersebut sedikit meringankan beban keluarga korban.
“Kami berikan santunan kepada dua korban meninggal dunia kecelakaan KMP Muchlisa, masing-masing senilai Rp50 juta dan karena kru kapal maka ada tambahan santunan (extra cover) dari Jasa Raharja Putra senilai Rp75 juta,” jelas Wanda.
Sementara itu, proses pencarian korban yang sempat hilang memakan waktu hingga tiga hari. Jenazah Khayu ditemukan oleh tim SAR gabungan dengan bantuan sonar dan drone thermal. Tim sempat mengalami kesulitan karena visibilitas di bawah permukaan laut yang sangat terbatas. Khayu menjadi simbol dedikasi di tengah tragedi, mengingat, ia adalah satu-satunya kru perempuan di kapal tersebut.
Penyerahan santunan turut dihadiri Plt Kepala Dinas Perhubungan Kaltim Irhamsyah, Kepala Basarnas Balikpapan Dody Setiawan, Kepala KSOP Kelas I Balikpapan Capt Heru Susanto, dan Kepala BPTD Kelas II Kaltim Renhard Ronald.
Gubernur Rudy Mas’ud, menegaskan pentingnya peningkatan standar keselamatan pelayaran di seluruh wilayah Kaltim. Ia meminta agar kejadian seperti tenggelamnya KMP Muchlisa tidak terulang lagi.
“Kita perlu membangun sistem transportasi yang aman dan berstandar tinggi. Ini bukan hanya soal kapal, tapi soal nyawa manusia,” pintanya. (Adv/diskominfokaltim)
Editor : Nur Alim