Samarinda, infosatu.co – SMK Kesehatan Samarinda secara resmi melantik puluhan lulusan baru pada Rabu, 7 Mei 2025 di Swiss-Belhotel Samarinda. Para siswa ini kini sah menjadi asisten tenaga kesehatan yang siap memasuki dunia kerja di berbagai bidang, mulai dari farmasi, analis kesehatan, analis medik, hingga jaringan komputer.
Ketua Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) Kaltim, Muhammad Faisal, menyampaikan apresiasi dan harapan agar mereka dapat langsung mengabdi di tengah masyarakat maupun melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.
“Kalau bisa, lanjutkan pendidikan. Sekarang sudah ada Gratispol, jadi kuliah bisa gratis ditanggung pemerintah. Tapi kalau memang belum memungkinkan, lulusan SMK memang disiapkan untuk langsung bekerja,” ujar Faisal.
Pelantikan ini sekaligus menjadi bagian dari komitmen pemerintah daerah dalam menyiapkan generasi muda yang siap bersaing dan berkontribusi nyata dalam pembangunan, terutama di sektor kesehatan masyarakat.
Keterlibatan aktif mereka sangat diharapkan dalam pelayanan dasar masyarakat di seluruh wilayah Kalimantan Timur.
Sejalan dengan itu, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Kalimantan Timur juga tengah menyiapkan langkah besar untuk memperluas jangkauan akses digital hingga ke pelosok desa.
Dalam waktu dekat, Diskominfo akan menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) se-Kalimantan Timur yang dijadwalkan akan berlangsung di Tenggarong pada 15 Mei 2025 mendatang.
Menurut Faisal, Rakor tersebut tidak hanya membahas sinkronisasi program antar kabupaten/kota, tetapi juga menjadi ajang penandatanganan Surat Perjanjian Kerja (SPK) antara pemerintah provinsi dan daerah terkait.
Fokus utama tahun ini adalah penyediaan akses internet di 841 desa di seluruh Kalimantan Timur secara bertahap dan merata.
“Targetnya, sampai Desember 2025, seluruh desa tersebut akan tersambung internet. Kami sudah bagi pembiayaan antara anggaran murni dan anggaran perubahan. Pendekatannya bertahap, dimulai dari desa yang lebih mudah dijangkau lebih dahulu,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa setiap desa akan dipasang satu titik akses internet prioritas. Lokasi pertama yang dipilih adalah kantor desa.
Faisal menjelaskan, jika sudah tersedia di kantor desa, titik akan dialihkan ke puskesmas pembantu. Kalau di puskesmas pembantu juga sudah ada, dialihkan ke sekolah, dan kalau di sekolah sudah ada, dialihkan ke ruang publik seperti taman kreatif atau tempat wifi publik.
Tujuannya adalah memastikan internet bisa langsung dimanfaatkan masyarakat.
“Untuk satu tahun pertama, anggarannya kami subsidi penuh. Namun mulai 2026 hingga 2030, setiap desa akan mendapatkan satu titik tambahan per tahun sesuai perencanaan jangka panjang,” tambahnya.
Lebih lanjut, Faisal menyampaikan ketersediaan internet di desa akan sangat mendukung proses pendidikan dan pelayanan publik, termasuk untuk para lulusan SMK yang mungkin akan bekerja atau melanjutkan studi di daerah asal mereka.
Dengan konektivitas yang lebih baik, diharapkan anak-anak muda Kaltim dapat terus belajar, mengembangkan potensi, membangun inovasi, dan berkontribusi langsung dalam pembangunan lokal. (Adv/diskominfokaltim)
Editor : Nur Alim