Samarinda, infosatu.co – Lapas Kelas IIA Samarinda mengikuti arahan pemerintah pusat dengan membagikan 100 paket sembako kepada masyarakat terdampak Covid-19.
Hal ini dikatakan Kepala Lapas Kelas IIA Samarinda Moh Ilham Agung Setyawan usai mengikuti kegiatan virtual bersama Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Kamis (29/7/2021).
“Ada 100 paket sembako dan hanya dibagikan ke masyarakat. Memang ada petunjuk sebagian untuk pegawai terdampak tapi saya pikir lebih bagus kita berikan ke masyarakat yang membutuhkan saja,” tegasnya kepada infosatu.co.
Melalui program bertajuk ‘Kumham Peduli Kumham Berbagi’, pemberian 100 paket sembako dari Lapas Kelas IIA Samarinda diprioritaskan pada masyarakat yang membutuhkan dan terdampak.
“Untuk data-data sudah dikoordinasikan oleh petugas. Mulai Senin itu kita sudah mencatat warga mana saja yang akan mendapatkan bantuan,” tambahnya.
Kegiatan ini kata Ilham, melibatkan 10 petugas yang akan tersebar di Kota Samarinda dan langsung menyerahkan paket sembako secara door to door.
“Jadi kita tidak meminta data di kelurahan tapi langsung membagikan ke masyarakat. Ada sekitar 10 petugas yang membagikan, mudah-mudahan hari ini selesai,” jelasnya.
Disinggung terkait dana bantuan sosial ini, Ilham mengatakan dana yang didapatkan berasal dari internal Lapas Kelas IIA Samarinda.
“Sumber dana dari kita dengan sistem donasi berjalan dan menghasilkan 100 paket sembako. Isinya beras, minyak goreng, gula, mi instan serta sarden. Ada juga tambahan masker dan vitamin,” bebernya.
Kemungkinan kegiatan bagi sembako ini lanjut Ilham, akan terus berlanjut mengingat situasi pandemi Covid-19 yang belum melandai.
Menurutnya, kegiatan peduli dengan sesama ini sangat positif. Sehingga situasi pandemi seperti ini alangkah baiknya semua stakeholder saling membantu.
“Sebagian manusia itu kan ada yang berlebih dan kekurangan, sehingga kegiatan ini sangat bagus agar bisa lebih peka dan melihat kiri kanan kita. Kalau bisa dibantu ya mari kita bantu,” sarannya.
Dalam kesempatan itu, ia juga mengajak kaum milenial agar bisa membuat kegiatan positif saling berbagi kepada sesama.
“Semua bingkisan itu tidak harus dilihat dari besar kecilnya, paling tidak kita peduli dengan mereka yang terdampak. Tidak ada yang mau berada di kondisi seperti ini, tapi jika kita melihat samping kanan kiri yang membutuhkan, kenapa tidak untuk mengulurkan tangan,” tutupnya. (editor: irfan)
