
Kukar, infosatu.co – Laut bukan hanya hamparan biru yang luas, melainkan juga denyut kehidupan serta cerminan identitas.
Makna inilah yang mengemuka dalam gelaran Pesta Laut Pesisir Nusantara 2025 yang berlangsung di Lapangan Pasar Kuala Samboja, Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), pada Jumat, 4 April 2025.
Acara tahunan ini kini telah resmi masuk dalam kalender pariwisata Kukar dan dibuka langsung oleh Sekretaris Daerah Kukar, Sunggono, yang hadir mewakili Bupati Kukar Edi Damansyah.
Dalam sambutannya, ia menekankan bahwa Pesta Laut bukan sekadar seremoni biasa.
“Laut bukan hanya sumber penghidupan bagi nelayan, tapi juga jati diri kita sebagai bangsa maritim, terutama wilayah pesisir seperti Samboja yang kaya akan potensi kelautan dan perikanan,” ujarnya.
Sunggono juga menggarisbawahi pentingnya pengelolaan sektor kelautan dan perikanan secara berkelanjutan agar dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Menurutnya, potensi laut di Samboja memiliki peluang besar untuk dikembangkan sebagai sumber ekonomi baru, khususnya dalam mendukung sektor ekonomi kreatif dan pariwisata berbasis bahari.
“Laut menyimpan potensi besar dalam pengembangan wisata dan ekonomi kreatif. Ini bisa menjadi motor penggerak kesejahteraan masyarakat,” lanjutnya.
Ia turut mengajak seluruh masyarakat untuk ikut menjaga kelestarian laut, dengan cara mengurangi sampah plastik dan mendukung usaha kecil para nelayan.
Menurutnya, upaya tersebut penting dilakukan agar ekosistem laut tetap terjaga dan dapat dimanfaatkan dalam jangka panjang.
Pesta Laut kali ini diisi dengan berbagai kegiatan meriah, seperti Ritual Adat Budaya Pesta Laut, prosesi melarung, tradisi Belimbur, hingga lomba menghias perahu nelayan.
Salah satu atraksi yang paling ditunggu-tunggu adalah penangkapan ikan massal di perairan lepas pantai Samboja yang melibatkan ribuan nelayan dari berbagai daerah.
“Festival ini harus menjadi momentum strategis untuk memperkuat solidaritas warga pesisir dan mengangkat budaya maritim kita ke tingkat yang lebih tinggi,” tambah Sunggono.
Tak hanya menyoroti potensi sektor kelautan, Pesta Laut 2025 juga diharapkan mampu menjadi pemicu kemajuan seni dan ekonomi kreatif.
Dalam hal ini, Sunggono menekankan pentingnya seni pertunjukan sebagai pemantik subsektor lain seperti kuliner dan kerajinan tangan.
“Seni pertunjukan adalah magnet ekonomi kreatif yang bisa mengangkat potensi lokal,” katanya.
Tingginya antusiasme masyarakat Samboja dalam menyambut dan menyukseskan festival ini menunjukkan bahwa Pesta Laut telah berkembang menjadi lebih dari sekadar tradisi.
Ia kini menjadi simbol semangat kolektif dalam membangun perekonomian yang berbasis pada kekayaan budaya dan sumber daya laut. (Adv)