infosatu.co
PENDIDIKAN

Sambut Delegasi Mesir di SMAN 16 Samarinda, Siswa Sajikan Tarian dan Kuliner Tradisional

Samarinda, infosatu.co – Kota Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) menjadi saksi dari perhelatan seni budaya internasional dalam ajang East Borneo International Folklore Festival (EBIFF) yang digelar pada 25-31 Juli 2024.

Teks: Ketua Panitia penyambutan delegasi EBIFF Yuniah Budiarti.

Festival ini diikuti oleh berbagai negara seperti Bulgaria, Mesir, Jepang, Korea Selatan, Polandia, dan Amerika Serikat. Sejumlah daerah di Indonesia seperti Kolaka, Sulawesi Selatan, Jakarta, Palu, dan Bangka Belitung juga menyemarakkan event tersebut.

Para delegasi dalam festival itu menjalani sejumlah rangkaian kegiatan. Salah satunya, kunjungan ke beberapa sekolah, termasuk SMA Negeri 16 Samarinda.

Di sekolah tersebut, penyambutan delegasi dari Mesir berlangsung lancar dan penuh antusiasme. Prosesi ini tak lepas dari persiapan dan pelaksanaannya dengan melibatkan seluruh siswa, guru, dan beberapa tamu undangan seperti lurah, RT, komite sekolah, Babinsa, dan Babinkamtibmas.

“Alhamdulillah, persiapan dan pelaksanaan kegiatan ini berjalan lancar berkat dukungan penuh dari kepala sekolah dan kerja sama semua pihak,” ujar Ketua Panitia penyambutan delegasi EBIFF Yuniah Budiarti.

Mrs Yuni, sapaan akrab Yuniah Budiarti menegaskan bahwa acara ini merupakan hasil kolaborasi antara SMA Negeri 16 dengan Dinas Pariwisata dalam rangka EBIFF.

“Kami sudah mempersiapkan acara ini selama kurang lebih tiga hingga empat minggu sejak mendapatkan informasi dari Dinas Pariwisata,” tambahnya.

Salah satu penampilan yang memukau dalam acara ini adalah tari Enggang dan tari Jepen Sukaria yang dibawakan oleh peserta ekstrakurikuler seni tari. Penampilan tersebut menjadi simbol dari kekayaan budaya Kaltim yang diperkenalkan kepada delegasi asing.

Selain itu, siswa dari ekstrakurikuler English Club bertugas sebagai pembawa acara dan pendamping delegasi, mempraktikkan kemampuan bahasa Inggris mereka secara langsung.

Tidak hanya menampilkan seni tari, SMA Negeri 16 juga memamerkan makanan tradisional yang dibuat oleh siswa melalui program Dual Track. Makanan seperti tempe mendoan, singkong merekah, es cendol, klepon, dan pisang gapit disajikan sebagai bentuk pelestarian kuliner lokal.

“Semua makanan yang disajikan adalah hasil karya siswa kami yang dibina melalui program Dual Track,” jelas Mrs. Yuni yang juga guru pengampu bahasa Inggris.

Kehadiran delegasi Mesir memberikan pengalaman berharga bagi siswa SMA Negeri 16. “Ini kedua kalinya kami kedatangan tamu dari luar negeri. Sebelumnya, kami menerima kunjungan mahasiswa Jerman yang bekerja sama dengan Universitas Mulawarman,” ujarnya.

Ia merasa bangga dan senang melihat siswa-siswanya dapat berinteraksi langsung dengan tamu dari luar negeri. “Pengalaman ini sangat berharga, karena siswa dapat mempraktikkan komunikasi dalam bahasa Inggris secara langsung yang dapat meningkatkan rasa percaya diri mereka,” tambahnya.

Yuniah berharap kerjasama dengan Dinas Pariwisata ini dapat terus berlanjut. “Kerja sama ini sangat membantu dalam membangun karakter, percaya diri, serta kemampuan berpikir kritis dan kreativitas siswa,“ kata Yuni.

“Kami sangat mengapresiasi Dinas Pariwisata yang telah menunjuk SMA Negeri 16 sebagai salah satu destinasi delegasi EBIFF,” ia menambahkan.

Related posts

Bertepatan Hardiknas, SMAN 16 Luncurkan Buku ‘7 Kebiasaan Positif Membangun Anak Indonesia Hebat’

GratisPol, Langkah Revolusioner dalam Pemerataan Pendidikan Tinggi

Kasyful Anand

Bebas Biaya SPP, UMKT Resmi Bergabung dalam Program GratisPol

Kasyful Anand

Leave a Comment

You cannot copy content of this page