PPU, infosatu.co – Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Akmal Malik kembali melakukan pertemuan dengan warga di Kelurahan Pemaluan Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Minggu (30/6/2024).
Pertemuan itu membahas tentang penyelesaian penanganan dampak sosial kemasyarakatan plus (PDSK+) pembangunan jalan tol segmen 6A dan 6B IKN (Ibu Kota Nusantara).
“Alhamdulillah, siang ini kita telah bertemu tokoh masyarakat dan tokoh adat Kelurahan Pemaluan dengan tabayyun terkait pembangunan tol segmen 6A dan 6B di IKN,” katanya usai pertemuan tersebut.
Dengan telah digelarnya pertemuan dan diskusi yang berjalan kondusif tersebut, Akmal Malik menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada para tokok masyarakat Pemaluan. Hal ini sebagai bentuk dukungan terhadap pembangunan jalan bebas hambatan segmen 6A dan 6B IKN.
“Intinya, pemerintah harus menghargai hak asal usulnya masyarakat Pemaluan. Dan regulasi yang dibuat ketika bertabrakan dengan hak masyarakat, itu kita perbaiki,” ucapnya.
Selain itu, hal-hal teknis di lapangan baik pemerintah maupun masyarakat harus saling memahami. Dengan demikian, dapat terselesaikan dengan adanya titik temu dan tidak ada yang dirugikan.
“Dokumen yang sudah kita sepakati dibaca dulu sebelum ditandatangani, khususnya masyarakat yang terdampak,” jelasnya.
Akmal Malik berharap agar warga juga menantangani dokumen kesepakatan bersama. Hal ini seperti halnya yang telah dilakukannya bersama Pj Bupati PPU. Tujuannya adalah mempercepat proses realiasi hak-hak warga. “Proses administrasi juga cepat selesai,” ungkapnya
Pj Gubernur Kaltim menambahkan hak-hak warga di luar yang terdampak sedang direvisi regulasinya. “Mudah-mudahan setelah selesai direvisi regulasinya, nanti masyarakat bisa mendapatkan hak sebagaimana mereka yang inginkan,” tuturnya.
Sebagai informasi, pembangunan jalan tol segmen 6A dan 6B IKN di Kelurahan Pemaluan Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara berdampak kepada 35 kepala keluarga dengan luas lahan kurang lebih 44 hektare.
