
Samarinda, infosatu.co – Demam berdarah dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang perlu diwaspadai saat memasuki musim pancaroba seperti sekarang ini.
Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Samarinda Sri Puji Astuti mengatakan bahwa pencegahan penyakit akibat gigitan nyamuk Aedes Aegypti ini perlu dilakukan secara bersama-sama.
Menurut Sri Puji, pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda telah melakukannya dengan melaksanakan edukasi tentang bahaya dan pencegahan DBD.
“Untuk DBD sendiri pemkot sudah berupaya melakukan pencegahan. Salah satunya dengan mengadakan sosialisasi melalui puskesmas, posyandu, ataupun dasawisma mengenai perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) serta 5M,” katanya di Kantor DPRD Kota Samarinda, Jumat (2/2/2024).
5 M merupakan upaya pencegahan DBD, yang meliputi mengubur barang bekas yang dapat menampung air, menutup tempat penampungan air, menguras bak mandi, menaburkan bubuk abate di tempat penampungan air yang sulit dibersihkan, dan mengganti air di vas bunga.
Sri juga menyinggung mengenai Kota Samarinda yang terlihat semakin kotor. Hal ini karena kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan.
Padahal, hal itu merupakan langkah utama dalam mencegah DBD. Namun, warga cenderung lebih meyakini pencegahan melalui fogging (pengasapan) yang sebenarnya tidak efektif lantaran hanya mampu membunuh nyamuk dewasa.
“Pemerintah juga sudah menetapkan dana Probebaya dapat digunakan untuk biaya gotong royong pembersihan lingkungan dua kali dalam sebulan” kata Sri Puji.
Baginya pemkot Samarinda telah berupaya untuk melakukan pecegahan, selanjutnya tergantung kepada masyarakat itu sendiri.