
Samarinda, infosatu.co – Setelah lebih dari empat dekade berdiri tanpa perbaikan menyeluruh, SMAN 4 Samarinda akhirnya mendapat perhatian serius dari DPRD Kalimantan Timur (Kaltim).
Sekolah yang berdiri sejak 1982 itu disebut belum pernah mendapat dukungan signifikan dari APBD Kaltim, meski kondisinya sudah sangat memprihatinkan dan kerap terendam banjir.
Sekretaris Komisi IV DPRD Kaltim, Darlis Pattalongi, meminta Pemprov Kaltim melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim untuk menjadikan perbaikan SMAN 4 sebagai prioritas.
Ia meminta agar rencana rehabilitasi atau relokasi sekolah tersebut mulai diproyeksikan dalam Anggaran Perubahan 2025 dan dieksekusi pada tahun 2026.
“Kita minta Disdikbud Kaltim untuk mulai menyusun rencana dalam perubahan anggaran 2025 ini. Jangan sampai sekolah seperti SMAN 4 dibiarkan terus dalam kondisi seperti sekarang. Harus sudah ada eksekusi pada 2026,” tegas Darlis saat rapat kerja bersama Disdikbud Kaltim di Gedung E, Selasa, 10 Juni 2025.
Ia menambahkan, keberadaan SMAN 4 di wilayah rawan banjir membuat proses belajar-mengajar sangat terganggu, apalagi posisi sekolah berada di dataran rendah yang rentan tergenang air setiap musim hujan tiba.
Menurutnya, 43 tahun tanpa sentuhan APBD merupakan ironi dalam konteks keadilan pembangunan pendidikan.
“Saya cukup aktif berbincang dengan kepala sekolahnya. Rumah saya dekat dari situ, jadi saya paham betul kondisinya,” jelasnya.
“Ketika hujan turun, bahkan curah yang tidak terlalu besar, sudah pasti banjir,” sambungnya.
Lebih lanjut, Darlis juga menyoroti pentingnya pemetaan kebutuhan sekolah berdasarkan data jumlah lulusan SMP setiap tahun.
Ia menyatakan Samarinda dan Balikpapan terus menjadi pusat tekanan daya tampung karena tingginya jumlah pendaftar ke SMA negeri, sehingga pembangunan sekolah baru harus menjadi prioritas provinsi.
“Kalau kita tidak segera bangun sekolah baru atau menambah ruang kelas baru, maka masalah daya tampung akan terus berulang tiap tahun. Ini soal hak anak-anak untuk mendapat pendidikan yang layak,” ujarnya.
DPRD, lanjut Darlis, akan mendorong penguatan koordinasi antara Disdikbud Kaltim dengan Bappeda dan TAPD agar kebijakan ini benar-benar masuk dalam prioritas anggaran.
Termasuk menjajaki relokasi SMAN 4 ke lokasi yang lebih aman dan strategis jika kondisi geografis saat ini sudah tidak memungkinkan diperbaiki secara efisien.
“Kalau memang harus direlokasi, itu juga harus segera dirancang. Jangan tunggu rusak parah dulu,” tutupnya.