Munzir-Pakar Sukri Institute
Hari pertama masa kampanye Pilkada Bontang 2024, eskalasi politik kian menghangat. Dua pasang kandidat nampak akan bersaing ketat. Yakni antara wali kota petahana, Basri Rase dan mantan pendahulunya, Neni Moerniaeni.
Berdasarkan survei terbaru dari Sinergi Data Indonesia (SDI), Neni saat ini berada di posisi teratas dengan elektabilitas 41,75%. Sementara Basri Rase, yang maju melalui jalur independen, berada di posisi kedua dengan 24% dukungan.
Meskipun hasil survei tersebut menempatkan Neni di posisi unggul, Basri Rase tidak percaya sepenuhnya pada hasil tersebut. Ia mengklaim bahwa survei internal timnya menunjukkan angka dukungan yang lebih tinggi dari hasil yang dipublikasikan.
Menurut Basri, elektabilitasnya sebenarnya lebih kuat daripada yang terlihat dalam survei dan ia tetap optimis bisa memenangkan kontestasi ini.
Yang menarik dari persaingan ini adalah tingginya angka swing voters di Bontang, yang mencapai 52,75%. Ini berarti lebih dari separuh pemilih belum menentukan pilihan mereka. Situasi ini memberikan ruang bagi kedua kandidat untuk memperkuat kampanye mereka dan menarik simpati pemilih yang masih bimbang.
Di lain pihak, Neni Moerniaeni mengandalkan pengalamannya sebagai mantan wali kota, menekankan keberlanjutan program-program pembangunan yang pernah ia kerjakan beberapa tahun lalu. Sementara itu, Basri Rase, sebagai petahana, menawarkan pendekatan baru yang lebih merakyat.
Kedua paslon juga mengusung program-program yang relevan dengan kebutuhan masyarakat Bontang saat ini, termasuk di bidang ekonomi, pendidikan dan infrastruktur.
Kendati demikian, persaingan tidak hanya terbatas pada Neni dan Basri. Kandidat lainnya, seperti Sutomo Jabir dan Najirah, juga mencoba untuk menarik dukungan, meskipun elektabilitas mereka masih rendah dibanding dua kandidat utama.
Dengan pertarungan yang semakin sengit dan angka swing voters yang signifikan, hasil akhir Pilkada Bontang 2024 masih sulit diprediksi. Masyarakat Bontang diharapkan untuk menggunakan hak pilih mereka secara bijak dan memilih pemimpin yang mampu membawa perubahan positif bagi Kota Taman.
Pertarungan antara Neni Moerniaeni dan Basri Rase menjadi sorotan utama dalam Pilkada Bontang 2024. Kedua kandidat memiliki basis dukungan yang kuat, namun dengan tingginya angka swing voters, apapun masih bisa terjadi.
Pada akhirnya, masyarakat Bontang yang akan menentukan siapa yang akan dipilih memimpin kota ini untuk lima tahun ke depan.