Samarinda, infosatu.co – Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Rudy Mas’ud, meresmikan Masjid Tarbiyatul Mujahidin di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Jalan Pahlawan, Samarinda pada Jumat, 16 Mei 2025.
Peresmian ini menjadi momen penting bagi keluarga besar SMK Negeri 1 Samarinda yang telah berjuang sejak tahun 2016 untuk mewujudkan rumah ibadah di lingkungan sekolah.
Kepala SMKN 1 Samarinda, Agus Tridojo, dalam sambutannya mengungkapkan rasa terima kasih yang mendalam kepada Gubernur dan jajarannya atas kesediaan hadir dan meresmikan masjid tersebut.
Ia juga menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh panitia dan pengurus masjid yang telah bekerja keras menyelesaikan pembangunan dan pelaksanaan acara peresmian.
“Masjid ini mulai dibangun sejak tahun 2016 di masa kepemimpinan Kepala Sekolah terdahulu, Haji Suwarso. Saat itu baru berupa pancang dan satu lantai,” katanya.
“Tahun 2020 saya melanjutkan pembangunan, dan alhamdulillah hari ini kita bisa meresmikannya secara penuh,” ujar Agus.
Lebih lanjut, Agus mengungkapkan dana pembangunan masjid ini berasal dari sumbangan berbagai pihak.
Alumni menyumbang sebesar Rp1.199.674.063, orang tua siswa dan masyarakat sebesar Rp768.423.100, serta sumbangan dari para pegawai dan guru yang mencapai total Rp173.573.400,-
Jumlah keseluruhan dana yang terkumpul dan digunakan untuk pembangunan masjid adalah Rp2.041.635.363.
“Terima kasih kepada seluruh donatur. Semoga ini menjadi amal jariyah yang terus mengalir. Semoga juga bapak ibu sekeluarga diberikan panjang umur dan kelapangan rezeki,” tambahnya.
Sementara itu, Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud, menyampaikan bahwa masjid tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga pusat pembinaan akhlak dan pendidikan, terutama di lingkungan sekolah.
“Nama Tarbiyatul Mujahidin mengandung makna mulia sebagai pendidik bagi para pejuang. Saya berharap masjid ini dapat melahirkan generasi yang berjiwa sosial dan siap berkontribusi bagi bangsa,” ucap Rudy.
Ia menekankan pentingnya peran guru sebagai teladan bagi para siswa.
“Dalam teori pembelajaran sosial, guru memiliki pengaruh besar. Maka guru harus menjadi panutan. Kebiasaan melakukan kebaikan harus ditanamkan sejak dini, karena kebiasaan itu yang akan membentuk karakter seseorang,” ucapnya.
Tidak lupa juga, Rudy memberi motivasi kepada para siswa untuk berani bercita-cita tinggi.
“Jika kalian tak sampai ke langit ketujuh, kalian akan jatuh ke bintang, seperti kata Bung Karno. Cita-cita itu harus tinggi. Kami hanya sebagai orangtua hanya mengantarkan, tapi yang akan meraihnya adalah kalian sendiri,” katanya menyemangati.
Ia juga berharap masjid ini dapat menjadi tempat untuk bersujud, belajar, berdiskusi, dan membentuk moral generasi muda.
“Mudah-mudahan masjid ini menjadi sumber cahaya ilmu dan pendidikan, tidak hanya bagi Kaltim, tetapi juga untuk Indonesia,” tutupnya.
