
Samarinda, infosatu.co – Keberadaan marketplace di media sosial dinilai menurunkan tingkat penjualan di toko offline. Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) pun terkena dampaknya lantaran produk yang dijual di marketplace lebih murah.
Menanggapi hal itu, anggota Komisi II DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Encik Wardani menyarankan para pelaku UMKM di Samarinda meningkatkan pemahaman dan memanfaatkan marketplace sebagai media menjalankan usaha.
Saran itu untuk pengembangan dan peningkatan perekonomian pelaku UMKM yang terkena imbas akibat digitalisasi yang tengah berlangsung. Mereka juga diharapkan bersedia mengikuti perkembangan zaman agar tetap eksis dalam menjalankan usahanya.
“Perlu ya, karena sekarang sudah zaman generasi Z dan milenial. Dunia online itu merupakan kewajiban UMKM untuk mempelajari, sehingga bisa melakukan ‘scale up’ (meningkatkan usaha) dan tidak hanya bergantung pada penjualan offline,” ungkapn Encik di Kantor DPRD Kaltim, Jumat (3/11/2023).
Ia juga menyoroti peran yang dimainkan oleh TikTok Shop. Platform itu menghadirkan berbagai keunggulan, termasuk penawaran pengiriman gratis. Hal ini dapat membuat marketplace lainnya kalah dalam persaingan.
Ia menilai pemahaman dan adaptasi UMKM terhadap platform seperti TikTok Shop dapat menjadi salah satu solusi untuk tetap bersaing di pasar online.
“Bisa jadi Pasar Pagi nanti hanya menjadi gudang, mereka harus aktif mencari pelanggan, dan ini bisa dilakukan secara gratis,” ujar Encik.
“Masalah TikTok terlalu menonjol, termasuk penawaran pengiriman gratis, sehingga marketplace yang lainnya harus bisa bersaing. TikTok Shop bisa jadi salah satu kunci keberhasilan tersebut,” sambungnya.