Bontang, infosatu.co – Keberadaan buaya di Sungai Guntung menjadi pembahasan bagi kalangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bontang. Sebab, hewan reptil yang kerapkali mencari makan dengan memasuki pemukiman itu membahayakan warga di bantaran Sungai Guntung.
Oleh karena itu, Wakil Ketua DPRD Kota Bontang Agus Haris melarang warga memberi makan buaya-buaya tersebut. Alasannya, hal itu bisa memicu buaya kembali muncul untuk mencari makan di pemukiman warga.
Larangan itu untuk menghindari munculnya korban lain seperti yang terjadi sebulan lalu. Kala itu, seorang warga Kelurahan Guntung mengalami luka parah akibat termakan buaya. Berdasarkan hasil kunjungan anggota DPRD Bontang, korban diketahui hanya bisa berbaring di tempat tidur.
“Kami meminta Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) memasang plang, masyarakat dilarang keras berhubungan dengan buaya,” tutur pria yang akrab di sapa AH ini saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Rabu (13/9/2023).
Selain itu, pihak BKSDA juga perlu melakukan relokasi terhadap buaya ompong maupun Riska (nama seekor buaya) yang sedang viral.
“Segera direlokasi, apalagi itu ada empat buaya yang sering masuk pemukiman warga. Satu sudah diamankan BKSDA, sisanya masih tiga lagi,” ujar politikus dari Partai Gerindra ini.
Menurutnya relokasi perlu dilakukan karena sebagian warga Guntung bekerja sebagai nelayan. Mereka cukup berisiko karena bersinggungan dengan binatang yang bisa hidup di darat dan air tersebut.
Menindaklanjuti permasalahan itu, pihak DPRD telah melaksanakan rapat dengar pendapat dengan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait dan BKSDA, pada Selasa (12/9/2023). Pertemuan untuk membahas rencana relokasi buaya itu berlangsung di Gedung Sekretariat DPRD Kota Bontang.
