Samarinda, infosatu.co – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basoeki Hadimoeljono mengatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan rencana besar untuk pembangunan tiga bendungan dan satu infrastruktur pendukung pengambil air (intake) di wilayah ibu kota negara (IKN).
Pembangunan ini menurutnya juga sebagai antisipasi terhadap ketersediaan air baku sekaligus pengendalian banjir.
“Kita bangun tiga bendungan dan satu intake di sekitar kawasan IKN,” ucapnya dalam rilis Pemprov Kaltim, Sabtu (26/2/2022).
Hal tersebut dilakukan mengingat jutaan pegawai diperkirakan akan berada di sana. Itu artinya, aktivitas pusat pemerintahan Indonesia memerlukan dukungan ketersediaan air baku yang cukup dan berkelanjutan.
Basoeki mengatakan, tiga bendungan dan satu intake ini diperkirakan sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan air baku di kawasan IKN.
Tiga bendungan yang dimaksud antara lain Bendungan Sepaku Semoi, Bendungan Selamayu dan Bendungan Batu Lepek. Sedangkan untuk satu intake yang akan dibangun adalah Intake Sungai Sepaku.
Bendungan Sepaku Semoi rencananya akan dibangun dengan daya tampung mencapai 10 juta m3, memiliki tinggi 25 meter dan panjang 450 meter.
Proyek besar ini dikerjakan untuk masa 2020-2023 dengan total dana Rp 556 miliar. Capaian fisik proyek multiyears contract ini 36,05 persen dan keuangan 25,23 persen.
“Daerah layanan bendungan ini adalah IPA KIPP (kawasan inti IKN) dan Kota Balikpapan,” jelasnya.
Sementara itu, dua bendungan lainnya saat ini baru pada tahap studi kelayakan (2020 dan 2021). Bendungan Batu Lepek akan dibangun dengan tinggi 59 meter dan panjang 323 meter. Pemanfaat bendungan ini untuk kawasan inti IKN baru dengan 4.300 liter/detik.
Kemudian, untuk Bendungan Selamayu disiapkan dengan daya tampung lebih besar lagi yakni 173 m3. Tinggi bendung 38 meter dan panjang 264 meter. Daerah layanan bendungan ini masih kawasan inti IKN.
Sedangkan Intake Sungai Sepaku yang akan dibangun dengan MYC senilai Rp 364 miliar. Intake ini dibangun dengan jenis bendung obermeyer, tingginya sekitar 23 meter dan panjang 117,8 meter. Kapasitas intake ini diperkirakan mencapai 3.000 liter/detik.
Dengan demikian, ia berharap agar ketersediaan air baku di kawasan IKN Nusantara dipastikan aman.