
Samarinda, infosatu.co – Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) Andi Satya Adi Saputra, menyatakan fasilitas kesehatan di provinsi siap menjadi lokasi uji coba vaksin Tuberkulosis (TBC).
Menurutnya, kecukupan sarana medis menjadi modal utama, meski penentuan lokasi tetap bergantung pada data epidemiologis.
“Kalau soal fasilitas, saya rasa Kaltim bisa saja. Dengan catatan, selama semua tahapan dan prosedurnya jelas serta aman, tentu itu memungkinkan,” ujarnya, Kamis, 12 Juni 2025, terkait rencana kerja sama vaksin antara Indonesia dan Gates Foundation.
Andi menjelaskan bahwa penentuan lokasi uji coba secara strategis akan berdasarkan prevalensi TBC tiap daerah.
Oleh karena itu, peluang Kaltim bergantung pada analisis data dan pemetaan kasus TBC secara komprehensif oleh pemerintah pusat.
Namun ia menegaskan, sejauh ini Pemprov maupun DPRD belum menerima petunjuk teknis resmi.
Ia meyakini nantinya akan ada koordinasi intensif antara Kementerian Kesehatan, BPOM, dan Gates Foundation sebelum menetapkan lokasi yang paling tepat.
Meski demikian, ia meminta masyarakat tidak khawatir atas rencana vaksinasi uji coba.
Baginya, program ini bertujuan meningkatkan kualitas layanan kesehatan dan berpotensi menyelamatkan banyak nyawa.
“Kita tidak perlu antipati terhadap program ini. Kalau berhasil, ini akan berdampak luas dan menyelamatkan banyak jiwa, termasuk warga Kaltim,” tegasnya.
Data terbaru per Desember 2024 menunjukkan estimasi kasus TBC di Kaltim mencapai 21.686.
Namun tingkat deteksi baru menyentuh sekitar 54 persen di bawah rata-rata nasional sebesar 80 persen.
Perbaikan kesiapan layanan bukan hanya soal pencegahan, tetapi juga peningkatan capaian pengobatan.
Untuk TBC sensitif obat (SO), cakupan pengobatan Kaltim mencapai 88 persen, masih di bawah target nasional; sedangkan untuk TBC resisten obat (RO), capaian hanya 53 persen, menjadikannya salah satu provinsi dengan pengobatan RO terendah di Indonesia.
“Kalau semuanya clear prosedurnya dan aman, Kaltim tentu bisa jadi lokasi uji coba vaksin TBC,” pungkasnya.