infosatu.co
NASIONAL

SMP Pius Inisiatif Antar Jemput Siswa Kurang Mampu

Wakasek bid kurikulum memberi pendampingan kepada salah satu siswi. (foto: Awan)

Cilacap, infosatu.co – Pembelajaran dalam jaringan (daring) di tengah pandemi seperti sekarang ini masih dijalankan oleh hampir semua sekolah khususnya di Kabupaten Cilacap.

Siswa-siswi SMP Pius Cilacap yang mengikuti program antar jemput saat di lab komputer.

Akan tetapi dari pembelajaran daring tersebut tidak semua siswa dapat mengikuti atau mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru, mengingat beberapa kendala dari siswa di antaranya tidak adanya perangkat peralatan pembelajaran dalam hal ini smartphone, tidak adanya kuota dan kendala sinyal.

Kalau sinyal biasanya tidak masalah, umumnya kuota yang menjadi kendala, seperti dikatakan Wakil Bidang Kurikulum SMP Pius Cilacap, Thomas Sutasman, Senin (23/8/2021).

“Adanya kendala tersebut, kami pihak sekolah membuat program antar jemput bagi siswa kurang mampu. Mengingat kesulitan yang ada, daripada beberapa tugas sekolah terhenti dan berpengaruh antara lain transportasi dan umumnya para siswa tidak tahu apa yang dikerjakan. Adanya program ini para guru bisa memberi materi pembelajaran secata luring (luar jaringan) daripada berhenti di tengah jalan,” ucapnya.

Ada sekitar 10 anak yang mengikuti antar jemput ini, mereka dari kelas 7-9 dan program ini baru berjalan seminggu.

“Antisipasi dari pihak sekolah ya seperti ini, masih bisa dijangkau karena antar jemputnya juga dengan sewa kendaraan dari para guru di sini patungan untuk membayar sewa kendaraan tersebut,” kata Thomas.

Sementara masih belum full seminggu, baru dua kali dalam seminggu di hari Senin dan Kamis dari pukul 08.00 – 12.00 WIB karena berkaitan dengan biaya dan patungan itu.

Sesampainya siswa di sekolah langsung diarahkan ke lab komputer karena pembelajaran menggunakan google classroom jadi siswa terpantau mengerjakan tugasnya di sekolah.

“Harapan kami semua siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan baik, lalu apa pun kondisinya jika ada kesulitan atau kendala, sekolah siap menfasilitasi. Dengan itu nantinya proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan saat kenaikan kelas atau kelulusan kami tidak kesulitan dalam menaikkan kelas karena proses tugas-tugasnya dikerjakan dengan tertib dan disiplin,” imbuhnya.

Sebelum memberlakukan program ini, pihak sekolah sudah melakukan home visit. Ketika home visit tidak berjalan, mau tidak mau harus jalankan program ini khususnya untuk siswa yang antar jemput tersebut. Pihak sekolah juga menggratiskan kebutuhan buku bahan pembelajarannya.

“Orang tua dari siswa tersebut juga merasa senang dengan adanya program ini. Anaknya diperhatikan, kalau dirumah dengan kesibukan orang tua sangat sulit untuk membantu anak dalam belajar dan biasanya anak sendiri sibuk dengan main game, “beber Thomas.

Terkait pembelajaran tatap muka (PTM), pihaknya menunggu izin dari Bupati Cilacap melalui Dinas Pendidikan (Disdik).

“Tunggu izin bupati dulu meskipun kalau dijadikan PTM, kami sudah siap karena prokes kami lengkap. Intinya tidak akan melangkah sebelum ada izin,” urainya.

Sementara itu, salah seorang siswi kelas 7C Ayezha Virgil Frediya merasa senang dan terbantu dengan adanya program antar jemput dari sekolah ini. Ia pun bisa langsung mengerjakan tugas di sekolah tanpa harus terkendala sinyal atau kuota.(editor: irfan)

Related posts

Bang Muin Hafied Kembali ‘Menakhodai” KKSS Kota Bekasi

Nur Alim

Abolisi dan Amnesti: Dua Jalan Hukum Menuju Pengampunan Presiden

Adi Rizki Ramadhan

Kasus Satria Arta, Menkum: Jadi Tentara Asing, Langsung Bukan WNI

Adi Rizki Ramadhan

Leave a Comment

You cannot copy content of this page