infosatu.co
Samarinda

PMII Bersama Warga Datangi Pertamina, Protes Dugaan Pertamax Oplosan

Samarinda, infosatu.co — Puluhan massa aksi dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) bersama warga Samarinda mendatangi kantor PT Pertamina Patra Niaga Fuel Terminal di Jalan Cendana, Selasa, 8 April 2025 pukul 14.00 WITA.

Mereka datang sambil mendorong motor sebagai bentuk protes atas dugaan adanya bahan bakar jenis Pertamax yang telah dioplos, menyebabkan kerusakan pada kendaraan masyarakat sejak akhir Maret.

Aksi berjalan damai dan lancar. Massa tiba sambil berorasi dan membawa struk pembelian BBM serta nota biaya servis motor. Mereka menunjukkannya sebagai bukti penggunaan Pertamax yang diduga bermasalah.

Salah satu warga yang turut menyuarakan keluhan adalah Yusril, seorang teknisi AC. Ia mengaku sudah dua hari tidak bekerja karena motornya mogok dan harus masuk bengkel.

“Motor saya brebet, lalu mogok. Setelah dicek harus ganti fuel pump, dan itu mahal,” ujarnya sambil menunjukkan struk perbaikan motornya.

Kehadiran anggota DPD RI, Yulianus Henock Samual, menambah perhatian dalam aksi tersebut. Ia menyampaikan dukungan kepada para mahasiswa dan masyarakat yang hadir di depan Fuel Terminal Pertamina Samarinda.

“Saya ikut menangis. Kondisi seperti ini membuat rakyat kita susah,” ujar Yulianus dalam orasinya di tengah massa aksi.

Ia juga memediasi dialog antara massa dan pihak Pertamina, serta meminta perwakilan dari perusahaan pelat merah itu untuk keluar.

Tidak lama setelah Yulianus memasuki kantor untuk mengajak negosiasi, pihak PT Pertamina Patra Niaga Samarinda akhirnya ke luar dan menyampaikan tanggapan sembari duduk bersama massa aksi di bawah teriknya sinar matahari.

Rahmat Isya Ginanjar selaku manajer menjelaskan bahwa pihaknya sudah melakukan investigasi ke sejumlah bengkel resmi dan kecil. Namun hingga kini belum ada warga yang menyerahkan sampel BBM rusak untuk diuji.

“Kalau teman-teman ada yang motornya ngadat, jangan langsung dikuras. Sentrongnya diamankan, biar bisa diperiksa,” ujarnya di hadapan massa.

Ia juga menyebutkan bahwa pihak Pertamina telah membuka layanan pelaporan di SPBU dan siap menindaklanjuti jika ada bukti kuat.

“Kami tidak diam. Tapi untuk penggantian kerugian, ada mekanisme yang harus dilalui. Ini uang negara, tidak bisa sembarang,” ucapnya.

Dalam aksinya, PC PMII Kota Samarinda menyampaikan tiga tuntutan utama. Pertama, mereka meminta evaluasi kinerja pengelola Pertamina Patra Niaga Fuel Terminal Samarinda Group.

Kedua, meminta Pertamina bertanggung jawab atas dugaan pengoplosan Pertalite ke Pertamax yang merugikan masyarakat. Ketiga, mereka mendesak pihak berwenang dan Pertamina untuk menelusuri serta mengadili oknum-oknum yang terlibat dalam kasus tersebut.

Meski panas menyengat, massa aksi tetap bertahan hingga pihak Pertamina selesai memberi penjelasan. Aksi berakhir damai setelah pemaparan oleh pihak PT Pertamina Patra Niaga. PMII menyatakan akan terus mengawal isu ini dan mendorong investigasi mendalam hingga ada pertanggungjawaban resmi.

Related posts

Keraton Kainmas Siapkan 5 Hewan Kurban Ke Masyarakat Buton di Perbatasan

Emmy Haryanti

KSE Unmul dan IYD Kaltim Berkolaborasi Dorong Literasi Keuangan Anak Muda

Rosiana

Finsight: Youth Tour to OJK Kaltimtara Fokus pada Anti-Scam dan Perlindungan Konsumen

Rosiana

Leave a Comment

You cannot copy content of this page