Samarinda, infosatu.co – Menjelang pelantikannya sebagai Wali Kota Samarinda, Andi Harun memastikan Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Berbasis RT (Probebaya) akan terus berlanjut di periode kedua kepemimpinannya pada 2025-2030. Kali ini, Probebaya lebih difokuskan pada pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Probebaya sendiri merupakan inisiatif yang memungkinkan setiap RT untuk lebih mandiri dalam pembangunan dengan alokasi dana sebesar Rp100 juta per tahun.
Untuk menjalankannya, Andi menjelaskan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda akan memperkuat peran Badan Usaha Milik RT (BUMRT) sebagai bagian dari perubahan sistem pelaksanaan Probebaya.
“Sebelumnya, Probebaya lebih banyak digunakan untuk kegiatan pembangunan fisik. Kini, kami ingin mengubahnya menjadi lebih produktif dan berkelanjutan,” jelasnya belum lama ini.
Salah satu contoh dari program ini adalah budidaya ikan air tawar yang sebelumnya dikelola secara konvensional.
Dengan sistem baru, usaha ini akan dimasukkan dalam skema BUMRT. Dengan demikian, warga dapat mengembangkan bisnisnya secara lebih terstruktur dan memiliki peluang transaksi lebih luas.
Selain itu, pemkot juga akan meningkatkan porsi program yang berorientasi pada pemberdayaan ekonomi masyarakat.
“Banyak orang ingin berwirausaha, tetapi kurang pengetahuan. Ada juga yang sudah memiliki usaha, tetapi belum memahami cara mengelolanya dengan baik,” ungkap Andi.
Ia mencontohkan, kemasan produk pelaku usaha kecil yang sebelumnya menggunakan kantong plastik akan diubah lebih bagus dan menarik. Pelatihan tentang teknik pengemasan akan diberikan bagi pelaku UMKM. Tujuannya, dapat meningkatkan daya tarik produk serta memperkuat strategi pemasaran produk.
Dengan skema baru ini, Pemkot Samarinda tidak lagi menangani langsung proyek-proyek di kawasan sempit. Sebab, anggaran untuk pembangunan lingkungan telah dialokasikan dalam Probebaya.