Samarinda, infosatu.co – Seminar internasional dalam rangka Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional ke-30 di Samarinda resmi dibuka oleh Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Akmal Malik, Senin (9/9/2024).
Seminar ini dihadiri oleh sekitar 1000 partisipan yang berasal dari berbagai negara serumpun, seperti Malaysia dan Brunei, dengan fokus pada tema “Implementasi Nilai Al-Quran dalam Mewujudkan Perdamaian dan Peradaban Dunia.”
Dalam sambutannya, Akmal Malik menekankan pentingnya memperkuat peran Al-Quran dalam menciptakan perdamaian global di tengah berbagai konflik yang terjadi.
“Seminar ini bukan hanya sekadar forum akademis, tetapi sebuah langkah penting dalam menggali nilai-nilai Al-Quran sebagai panduan bagi umat muslim untuk menghadapi tantangan dunia saat ini,” jelas Akmal.
Ia juga menyoroti nilai-nilai Al-Quran seperti keadilan, persaudaraan, dan penghormatan terhadap hak asasi manusia memiliki relevansi yang tinggi dalam menciptakan solusi global.
“Kita semua memiliki tanggung jawab untuk membawa pesan damai ini ke seluruh penjuru dunia. Semoga dari diskusi ini, kita bisa menemukan langkah-langkah nyata untuk menghadirkan perubahan yang lebih baik bagi peradaban manusia,” tambahnya.
Kegiatan ini juga diharapkan menjadi ruang diskusi yang konstruktif bagi akademisi, ulama, dan tokoh-tokoh dunia untuk memperkuat pemahaman bersama tentang pentingnya Al-Quran dalam membangun perdamaian.
Akmal Malik mengapresiasi partisipasi negara-negara serumpun dalam acara ini dan berharap dialog yang terjadi dapat mempererat tali silaturahmi antarbangsa.
Ketua III Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Kaltim Jauhar Effendi menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh pihak yang telah bekerja sama menyukseskan seminar ini.
Ia juga berharap acara tersebut dapat memberikan manfaat besar, baik dari segi keilmuan maupun spiritual, kepada seluruh peserta.
“Saya berharap kegiatan ini dapat meningkatkan pemahaman kita terhadap Al-Quran, serta menginspirasi kita semua untuk terus mengamalkan nilai-nilai luhur yang diajarkan oleh kitab suci ini,” ujar Jauhar Effendi.