Samarinda, infosatu.co – Resmi menjabat sebagai anggota DPRD Kota Samarinda, Abdul Muis berkomitmen meningkatkan kualitas pendidikan.
Komitmen itu dilatarbelakangi masih banyaknya permasalahan yang menimpa dunia pendidikan. Salah satunya, munculnya dugaan praktik pungutan liar (pungli) jual beli buku di sekolah beberapa hari terakhir.
Oleh karena itu, Abdul Muis bertekad agar masalah-masalah tersebut dapat diatasi. Dengan demikian, kualitas pendidikan di Samarinda terus membaik dan memberikan manfaat optimal bagi generasi mendatang.
“Walaupun sudah ada imbauan dari Pak Wali Kota Samarinda, juga Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) telah mengeluarkan surat edaran, tetapi masalah ini belum tentu bisa 100 persen dijalankan oleh Pemerintah Kota (Pemkot),” ungkap Abdul Muis.
Ia mengatakannya usai pelantikan sebagai anggota DPRD Samarinda periode 2024-2029 di Lantai 2 Gedung Rapat Utama, Rabu (28/8/2024).
Untuk mengatasi permasalahan di dunia pendidikan, Abdul Muis mengusulkan adanya saluran atau aplikasi yang bisa menampung aduan masyarakat. Salah satunya terkait dengan jual beli buku atau kekurangan sarana dan prasarana di sekolah.
“Kami ingin ada saluran atau berbentuk aplikasi yang bisa menampung aduan masyarakat khususnya untuk persoalan pendidikan,” tuturnya.
Mantan Ketua Umum Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam (Badko HMI) Kalimantan Timur – Kalimantan Utara (Kaltim-Kaltara) ini juga berharap agar saluran tersebut dapat segera direalisasikan.
Dengan adanya sarana tersebut, Abdul Muis yakin pengawasan terhadap sektor pendidikan akan lebih maksimal. Apalagi, persoalan pendidikan adalah masalah penting yang berkaitan dengan masa depan generasi bangsa.
“Sehingga pengawasan kita bisa lebih maksimal, karena persoalan pendidikan adalah persoalan tentang generasi bangsa,” tandasnya.
