Samarinda, infosatu.co – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda, Kalimantan Timur serius mengangkat warisan warga etnis Tionghoa dengan merevitalisasi Kampung Pecinan atau Chinatown.

Tidak hanya sebuah wacana, langkah konkret mulai dijalankan. Salah satu buktinya dengan menggelar Internasional Workshop and Expo The Revitalizing Chinatown di Samarinda Central Plaza (SCP), Sabtu (24/8/2024).
Kegiatan yang sejalan dengan upaya revitalisasi kawasan Pecinan di Jalan Yos Sudarso itu merupakan hasil kolaborasi antara pemkot dengan Universitas Kristen Maranatha dan beberapa universitas lokal maupun global.
Di Chinatown tersebut terdapat pelabuhan yang berkembang menjadi pusat perdagangan dan jasa sejak dulu. Sejumlah rumah toko (ruko) khas Tionghoa masih berdiri di kawasan tersebut.
Tidak hanya itu, Kelenteng Then Le Kong yang dibangun pada tahun 1901 juga telah ditetapkan sebagai cagar budaya Kota Samarinda.
Wali Kota Samarinda Andi Harun mengatakan bahwa Internasional Workshop and Expo The Revitalizing Chinatown digelar untuk meningkatkan pemahaman warga tentang perlunya revitalisasi Chinatown.
“Tujuannya agar terwujudnya pemahaman yang lebih baik tentang kontribusi budaya Tionghoa dalam pembangunan Kota Samarinda, sehingga terwujud sinergitas antara pemerintah, masyarakat dan komunitas budaya dalam mendukung program revitalisasi Chinatown,” katanya.
Orang nomor satu di Kota Samarinda itu berkomitmen agar Kampung Pecinan atau Chinatown tidak hanya dihidupkan kembali. Namun, budaya Tiongkok akan dikolaborasikan dengan ornamen Kota Samarinda.
Untuk saat ini, pihaknya sedang mempersiapkan penyusunan Detail Engineering Design (DED) di APBD-Perubahan Tahun Anggaran 2024 dan menyusunnya di APBD Murni Tahun Anggaran 2025.
“Jadi konsepnya tidak hanya berfokus pada arsitektur Tiongkok, tetapi diinternalisasikan dengan ornamen Kutai,“ ujar Andi Harun kepada awak media.
“Contohnya, bentuk atapnya seperti model pesut. Jadi ada filosofi dalam implementasinya. Kegiatan ini digagas karena kita ingin melakukan akulturasi antara budaya Tiongkok yang sudah ribuan tahun lalu, bisa berdampingan dengan budaya Indonesia. kalau di Samarinda, budaya Kutai,” lanjutnya.
Selain itu harapan ke depannya, Kampung Pecinan atau Chinatown akan terintegrasi dengan Teras Samarinda.
“Jadi nanti bisa masuk ke Teras Samarinda, Citra Niaga dan langsung masuk ke area Pecinan. Area Pecinan ini mulai dari Jalan Yos Sudarso, Jalan Mulawarman, Jalan Nahkoda dan Jalan Pangeran Suriansyah,” tandasnya.