infosatu.co
NASIONAL

Sejumlah Kota Mulai Macet, Jokowi Ingatkan Pentingnya Moda Transportasi Massal

Teks: Presiden Joko Widodo menyampaikan sambutan dalam pembukaan Rakernas Apeksi yang berlangsung di Balikpapan, Selasa (4/6/2024) (Tangkapan layar kanal Youtube Sekretariat Presiden)

Balikpapan, infosatu.co – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebutkan sejumlah kota di Indonesia sudah mengalami kemacetan arus lalu lintas. Salah satunya Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim).

Kondisi tersebut dikemukakannya saat menghadiri Pembukaan Rakernas Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) ke-XVII di Balikpapan, Selasa (4/6/2024).

“Kita melihat sekarang ini, sudah banyak kota-kota di negara kita itu sudah mulai macet. Pak Wali Kota Balikpapan, Balikpapan sudah macet. Sudah saya dengar sudah (macet),” ujar Jokowi dikutip infosatu.co dari kanal YouTube Sekretariat Presiden.

“Surabaya sudah macet Pak Wali, sudah pak, sampun pak. Bandung, Pak Wali Kota Bandung, sudah macet Bandung, sudah. Medan, Pak Wali Kota Medan ada, macet. Semuanya sudah mulai macet,” lanjutnya.

Kepada para wali kota di seluruh provinsi yang hadir, presiden mengingatkan pentingnya transportasi massal untuk mengatasi kemacetan arus lalu lintas. “Oleh sebab itu sekali lagi, rencana kota mengenai transportasi massa, transportasi umum itu harus disiapkan,” ucap Jokowi.

Sebab, Jokowi memprediksi 20 tahun mendatang, kota-kota di Indonesia bakal macet seperti Kota Jakarta. “Karena kalau tidak, 10, 20 tahun yang akan datang, semua kota akan macet. Enggak percaya? kita lihat nanti, kalau enggak kota-kota siap dan menyiapkan diri mengenai transportasi massalnya,” ujarnya.

Mantan Wali Kota Solo ini memaparkan biaya yang dibutuhkan untuk pembangunan transportasi massal tersebut yang mencapai miliaran hingga triliunan rupiah. Mulai dari Light Rail Transit (LRT), Mass Rapid Transit (MRT), dan kereta cepat.

“Kalau kita bayangannya subway, MRT, LRT itu biayanya gede banget, mahal. Saya masih ingat, waktu MRT Jakarta dibangun pertama itu per kilometer, MRT yang di bawah tanah itu Rp1,1 triliun per kilometer,” ujarnya.

“Sekarang sudah Rp2,3 triliun per kilometer. Tolong tunjuk jari, kota mana yang siap membangun MRT dengan APBDnya? satu kilometer Rp2,3 triliun,” tanya Jokowi kepada para wali kota yang hadir.

“Kalau LRT yang kita bangun sendiri di Jakarta, dengan gerbong yang kita buat di INKA itu kurang lebih Rp600 miliar per kilometer. Siapa yang sanggup? Ada kota yang APBD-nya sanggup? Tunjuk jari, saya kasih sepeda,” tanya presiden lagi.

“Enggak ada yang mampu. Apalagi, kereta cepat justru lebih dari yang subway. Kereta cepat itu Rp780 miliar per kilometernya,” lanjutnya.

Dari sekian transportasi massal yang disebutkan, Kepala Negara ini menyatakan autonomous rapid transit (ART) tidak menggelontorkan biaya banyak.

“Oleh sebab itu, sekarang ada yang baru namanya ART, autonomous rapid transit. Tidak pakai rel, tapi pakai magnet. Bisa tiga gerbong, dua gerbong, bahkan satu gerbong. Ini jauh lebih murah,” ujarnya.

“Kalau ada APBD-nya memiliki kemampuan, tolong berhubungan dengan Pak Menteri Perhubungan. Bisa fifty-fifty, APBD-nya 50 persen, APBN 50 persen misalnya,” ucap Jokowi.

Related posts

GREAT Institute Diresmikan, Syahganda: Prabowo Sedang Lakukan Kerja Ideologis

Adi Rizki Ramadhan

Pertamina EP Tanjung Galang Aksi Bersih Dukung GEMA JALIN SMaRT

Adi Rizki Ramadhan

Pengurus DPP KAI Ziarah ke Makam Adnan Buyung dan Indra Sahnun, Pendiri PERADI-KAI

Nur Alim

Leave a Comment

You cannot copy content of this page