
Samarinda, infosatu.co – Dalam rangka mengurangi kasus tindak kekerasan terhadap anak di sekolah, seperti perundungan atau bullying perlu perhatian berbagai pihak. Selain guru atau tenaga pendidik, peran orang tua juga menjadi hal yang krusial.
Sekretaris Komisi IV DPRD Samarinda Deni Hakim Anwar mengatakan bahwa orang tua berperan menanamkan pendidikan sejak dini.
Dalam hal ini memberi pengertian kepada anak tentang rambu-rambu yang wajib dijalankan di sekolah. Upaya ini penting dilakukan lantaran keberadaan guru dan tenaga pengajar tidak cukup untuk menjalankan tugas tersebut secara maksimal.
“Potensi siswa itu bisa diketahui sejak dini, artinya orang tua berperan penting dalam kasus-kasus seperti ini. Sehingga ini akan memudahkan guru dan tenaga pendidik untuk memahami setiap anak dan kemungkinan hal-hal buruk terjadi,” katanya, Senin (1/4/2024).
Tidak hanya itu, orang tua harus memberikan contoh yang baik dan mengajarkan nilai-nilai moral serta kemanusiaan kepada anaknya.
“Orang tua harus menjadi teladan bagi anak-anaknya dalam menunjukkan sikap toleransi, saling menghormati, dan tidak melakukan kekerasan,” terangnya.
Politikus Partai Gerindra ini juga mendorong pihak sekolah untuk menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi para siswa.
“Mari kita ciptakan sekolah yang damai, nyaman dan riang gembira bagi anak-anak kita, sehingga mereka bisa merasakan dan menikmati setiap proses pendidikannya,” tandasnya.
Keterlibatan guru, tenaga pendidik, dan orang tua merupakan bagian dari upaya mencegah tindak kekerasan terhadap anak di sekolah.
Selain itu, ia juga mendorong tentang pembentukan Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) di sekolah.
Tujuannya dapat mengantisipasi dan menangani kasus perundungan dan kekerasan terhadap anak secara cepat di lingkungan lembaga pendidikan.