Samarinda, infosatu.co – Gubernur Kaltim Isran Noor mengirim bantuan logistik berupa sembako, tenda dan peralatan dapur untuk korban banjir di Kutai Timur (Kutim) dan Berau. Ia berkomitmen akan terus memonitor perkembangan yang ada di dua kabupaten tersebut.
“Kita menyalurkan bantuan musibah bencana bagi korban terdampak yang bersumber dari pemerintah pusat,” ungkapnya di depan Kantor Gubernur Kaltim Jalan Gajah Mada, Selasa (25/5/2021).
Selanjutnya, mantan Bupati Kutim ini akan menggunakan dana APBD. Tahap awal ini masih dilakukan pengadaan dan sekarang persiapan tender terhadap bahan-bahan bantuan tersebut.
“Totalnya ada 1.000 paket dengan nilai Rp 380 juta,” jelasnya.
Pengadaan bantuan ini tidak bisa segera dilakukan karena menghindari kekeliruan, karena menurutnya bisa saja sebuah kesalahan yang tidak disengaja membahayakan para penyelenggara di Pemprov Kaltim.
Oleh sebab itu, ia tegas akan tetap memperhatikan dan memperjuangkan agar korban terdampak dapat perhatian dari Pemprov Kaltim.
“Tentu saja kabupaten/kota lain akan memberikan bantuan dan perhatiannya juga,” paparnya.
Saat ini Pemprov Kaltim hanya memberikan bantuan dari buffer stock (stok barang) pemerintah pusat. Meskipun dirasa jumlah yang diberikan belum mencukupi kebutuhan para korban.
Setidaknya, bantuan ini dapat meringankan, pastinya yang diberikan bermacam-macam untuk keperluan sehari-hari.
“Diberikan bantuan sebisanya yang bersumber dari APBN,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Kaltim Agus Hari Kesuma menjelaskan bahwa bantuan yang diberikan ini sudah terorganisir dari pusat.
“Kita dikasih persediaan, buffer stock namanya. Itu sudah dianalisa apabila terjadi banjir ataupun bencana, maka itulah barang-barang yang akan disalurkan,” terangnya.
Agus memberikan contoh, misalnya perlengkapan lanjut usia (lansia) maka semua yang berhubungan dengan lansia. Kemudian ada juga persediaan tenda untuk mereka yang rumahnya terendam banjir.
“Lalu pasti perlu tenda kalau rumahnya hanyut, kita juga punya. Selain tenda pasti ada peralatan dapur, karena peralatan dapur pasti tidak ada ketika terkena bencana. Jadi jenis-jenis itu sudah dianalisa dan dibuffer stock di provinsi,” paparnya.
Kebetulan katanya, masih ada persediaan yang dibutuhkan masing-masing daerah. Dasar ia memberi bantuan ini berdasarkan permintaan dari Dinsos Kabupaten Berau maupun Kutim.
“Apa yang mereka butuhkan akan kita kirim. Sementara ini permintaan sesuai kebutuhannya, buffer stock kita masih ada. Mudah-mudahan bencana tidak ada lagi,” urainya.
Masing-masing daerah yang terkena musibah ini dikatakan Agus memiliki permintaan berbeda-beda. Intinya sesuai kebutuhan para korban.
“Permintaan paling banyak itu di Berau,” tegas Agus. (editor: irfan)
