infosatu.co
Samarinda

Ismed: Samarinda Belum Penuhi Syarat untuk PPKM

dr Ismed Plt Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Samarinda saat ditemui infosatu.co di Taman Makam Pahlawan Jalan Kesuma Bangsa, Rabu (20/1/2021). (Foto: Lydia)

Samarinda, infosatu.co – Angka penambahan kasus terkonfirmasi Covid-19 sebanyak 113 orang beberapa hari lalu, di mana biasanya angka penambahan selalu di bawah digit tiga.

Ini membuat beberapa masyarakat setuju agar pemerintah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), walaupun sebagian masyarakat terlihat tidak setuju karena akan berdampak pada perekonomian.

Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Samarinda dr Ismed Kusasih mengatakan bahwa penambahan tiga digit ini tidak mempengaruhi Samarinda untuk menerapkan PPKM.

“Meskipun kemarin angka terkonfirmasi positif Covid-19 terdapat pada tiga digit yakni 113 orang, sampai saat ini Samarinda belum memenuhi syarat untuk melakukan PPKM,” ungkapnya saat dihubungi infosatu.co, Senin (1/2/2021).

Penerapan PPKM tergantung dari 5 parameter yang harus dipenuhi. Sedangkan dari 5 parameter ini, Samarinda belum memenuhi syarat. Apalagi saat ini, persentase angka kematian di Samarinda sudah sama dengan nasional.

“Kemarin yang memenuhi syarat untuk melakukan PPKM adalah angka kematian, namun sekarang angka kematian kita sama dengan nasional yaitu sekitar 2,8 persen,” paparnya.

Ismed juga membeberkan bahwa persentase angka kesembuhan di Samarinda terbilang bagus sekitar 86,4 persen, sedangkan nasional sekitar 81 persen.

“Kalau PPKM itu harus ada 5 parameter yang dipenuhi, positif rate nasional 26 persen sedangkan kita masih 16,7 persen. Kasus aktif di Samarinda juga tergolong kecil yakni sekitar 10,8 persen sedangkan nasional 16,2 persen,” imbuhnya.

Oleh karena itu, hingga saat ini Samarinda masih jauh persentasenya dan tidak memenuhi syarat untuk menerapkan PPKM. Namun ia tegaskan sekali lagi bahwa bukannya pemerintah tidak ada rencana menerapkan PPKM, hanya saja belum memenuhi syarat.

“Kalau kata Pak Jokowi kemarin, PPKM ini tidak efektif membuat masyarakat jenuh. Mungkin nanti strateginya saja diubah, intinya kita ini hanya mengikuti pusat, kalau memang belum waktunya PPKM ya tidak bisa,” jelas Ismed. (editor: irfan)

Related posts

Penembakan THM, Keluarga Dedy Bantah Kaitan Kasus 2021, Minta Pulihkan Nama Baik

Adi Rizki Ramadhan

Keraton Kainmas Siapkan 5 Hewan Kurban Ke Masyarakat Buton di Perbatasan

Emmy Haryanti

KSE Unmul dan IYD Kaltim Berkolaborasi Dorong Literasi Keuangan Anak Muda

Rosiana

Leave a Comment

You cannot copy content of this page