Samarinda, infosatu.co – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Samarinda gelar debat publik antar tiga calon wakil wali kota Samarinda di Hotel Mercure pada Selasa (10/11/2020) malam.

Dalam debat publik pada malam ini, terlihat nomor urut 2 yaitu Rusmadi mengungkapkan visinya untuk Kota Samarinda ini. Ia mengatakan bahwa Samarinda mengalami kemajuan dan memiliki indeks pembangunan manusia tertinggi se-Kaltim.
Walaupun sebenarnya harus menyadari bahwa Samarinda masih dihadapkan dengan persoalan tingginya tingkat kemiskinan, pengangguran, banjir, macet dan penggunaan obat terlarang.
“Oleh karena itu, untuk mewujudkan Samarinda yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, saya dan Andi Harun berkomitmen membangun infrastruktur yang aman, nyaman dan bebas banjir,” ungkapnya.
Nomor urut 2 menseriusi permasalahan banjir ini dengan melanjutkan program normalisasi benanga, karang mumus dan lainnya serta membangun sistem drainase yang terintegrasi dengan folder juga pembangunan Ruang Terbuka Hujau (RTH).
Pasangan ini mentargetkan satu taman bermain untuk satu kelurahan serta menggerakan sektor ekonomi rakyat dengan menghidupkan 10.000 usaha kecil, khususnya bagi anak milenial dan warga tidak mampu dan mendorong badan usaha milik RT.
Kemudian meningkatkan layanan publik seperti air bersih, pendidikan, kesehatan secara integrasi serta meningkatkan kegiatan keagamaan.
“Kami mendorong peran serta masyarakat dengan mengalokasikan dana Rp 100-300 juta per RT setiap tahunnya dan memberikan layanan kota yang mudah, cepat dan akurat melalui program smart city,” jelasnya.
Sementara itu, nomor urut 1 Muhammad Darlis mengatakan bahwa kepemimpinannya dan Muhammad Barkati akan membuat Samarinda menjadi kota yang membanggakan dan terdepan.
Dalam bidang infrastruktur, pasangan ini akan mewujudkan terwujudnya Samarinda Seberang serta penataan pemukiman penduduk supaya lebih layak huni dengan semenisasi, perbaikan sanitasi dan drainase.
“Kami juga akan melakukan perbaikan trotoar, taman median, jalan, lampu penerangan jalan, penanganan waduk benanga dan anak sungai dalam Kota Samarinda termasuk peningkatan drainase dan gorong-gorong,” ucapnya.
Pasangan ini bertekad akan menata dan menyediakan pasar-pasar tradisional di setiap kelurahan, membuat taman kota minimal di setiap kecamatan dan penghijauan di setiap area terbuka.
Tidak lupa ia juga menyoroti terkait penanganan sampah yang akan dilakukan secara modern. Pasangan ini juga bertekad agar tidak ada warga Samarinda yang tidak menikmati air PDAM.
Kemudian dalam hal narkoba, pasangan ini akan fokus pada aspek pencegahan dan rehabilitasi dengan mengedepankan kehidupan keluarga.
“Untuk itu kami akan melakukan gerakan magrib mengaji dan pemakmuran rumah-rumah ibadah. Kita akan mengalokasikan anggaran yang memadai pada OPD, organisasi dan media massa,” paparnya.
Di tempat yang sama, nomor urut 3 Sarwono mengutarakan visinya dengan menjadikan Kota Samarinda ini bangkit menjadi pusat pariwisata dan industri terkemuka di Kaltim.
“Kita mulai dengan membangun sumber daya manusia (SDM) berkualitas, bermoral, berakhlak mulia, berdaya saing tinggi dan bebas dari narkoba. Lalu kita tingkatkan ekonomi kerakyatan dan kreatif, sebab peningkatan ekonomi bukan hanya pada meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD). Harus meningkatkan pendapatan masyarakat, sehingga masyarakat mempunyai peran serta yang besar dalam pembangunan di Samarinda,” urainya.
Samarinda harus bangkit dalam hal infrastruktur. Namun infrastruktur ini bukan hanya masalah jalan, jembatan, drainase, bendungan, normalisasi karang mumus saja. Namun juga infrastruktur yang dekat dengan masyarakat seperti penerangan jalan yang belum maksimal.
“Ini perlu ditingkatkan agar masyarakat terasa nyaman berjalan di tengah malam, juga harus memperhatikan ketersediaan air yang memadai sehingga perkembangan kota akan tumbuh secara cepat. Pengelolaan lingkungan, pengendian banjir juga berpengaruh sehingga masyarakat nyaman tinggal di Samarinda dan tidak khawatir,” tegasnya.
Pasangan yang berpasangan dengan Zairin Zain ini bertekad mengurangi 50 persen titik banjir yang ada di Kota Samarinda. Kemudian terkait pelayanan publik yang maksimal, Sarwono tegas bahwa jika syarat lengkap ketika melakukan pelayanan publik, maka pasangan ini akan menggunakan sistem samber yaitu satu hari melayani beres. (editor: irfan)