Samarinda, infosatu.co – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) terus memacu transformasi digital dengan menyasar hingga ke jantung desa.
Melalui program unggulan bertajuk “Gratis Internet di Desa”, sebanyak 841 desa yang tersebar di tujuh kabupaten dan tiga kota, ditargetkan akan mendapatkan akses internet gratis yang sepenuhnya disubsidi mulai akhir tahun ini.
Inisiatif ini merupakan bagian dari agenda strategis Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud dan Wakil Gubernur Seno Aji dalam merealisasikan visi besar “Gratispol”.
Agenda dan visi ini, berfokus pada pemerataan akses teknologi dan pelayanan publik digital hingga ke pelosok.
Program ini menjadi salah satu prioritas utama dalam upaya menjembatani kesenjangan digital antara wilayah perkotaan dan perdesaan.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kaltim, Muhammad Faisal, menyampaikan bahwa proses perencanaan sedang berjalan dan akan segera berlanjut ke tahap eksekusi di lapangan.
Salah satu langkah krusial adalah rapat koordinasi dan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antar-Diskominfo kabupaten/kota se-Kaltim yang dijadwalkan berlangsung pada 15 Mei 2025 mendatang.
“Masih berproses, insyaallah tanggal 15 Mei kami akan menggelar rapat koordinasi bersama Diskominfo se-Kaltim sekaligus menandatangani perjanjian kerja sama (PKS),” ujar Faisal saat ditemui di Samarinda, Rabu, 7 Mei 2025.
Ia menjelaskan bahwa pemasangan titik internet akan difokuskan untuk menunjang pelayanan publik terlebih dahulu. Prioritas utama adalah kantor desa, disusul oleh puskesmas, sekolah, dan jika ketiganya telah memiliki jaringan, maka koneksi akan diarahkan ke ruang publik atau pusat aktivitas warga seperti creative hub desa.
“Satu desa itu satu titik prioritas. Kalau di kantor desa sudah ada, kita geser ke Puskesmas, kalau sudah juga, ke sekolah. Kalau semua sudah ada, kita sepakat untuk memasangnya di area publik atau creative hub,” jelas Faisal.
Beragam infrastruktur teknologi akan digunakan, mulai dari jaringan fiber optic, koneksi seluler, hingga satelit untuk menjangkau desa-desa terpencil.
Penempatan titik dimulai dari lokasi yang lebih mudah dijangkau secara geografis dan berlanjut secara bertahap, dengan target tuntas pada akhir Desember 2025.
Terkait pendanaan, program ini didukung melalui dua skema anggaran, anggaran murni dan anggaran perubahan.
Diskominfo Kaltim memastikan efisiensi dalam penggunaan dana agar proses instalasi berjalan lancar dan tepat waktu.
Keseluruhan program menyasar 841 desa di wilayah administratif yang mencakup 197 kelurahan dan 105 kecamatan.
Setiap desa nantinya akan menerima fasilitas internet gratis dengan biaya operasional ditanggung penuh oleh pemerintah selama satu tahun mulai 2026, dan akan diperpanjang secara berkala hingga 2030 setelah evaluasi berkala.
Pemprov Kaltim meyakini bahwa langkah ini akan menjadi katalisator percepatan pembangunan desa melalui akses informasi, peningkatan kualitas pendidikan, digitalisasi pelayanan kesehatan, serta pemberdayaan ekonomi lokal berbasis teknologi.
“Ini bukan hanya soal internet, ini soal membuka akses, memperkuat masyarakat desa agar bisa bersaing secara digital,” pungkas Faisal. (ADV/DiskominfoKaltim)
Editor : Nur Alim