Samarinda, infosatu.co – Transformasi Pasar Pagi Samarinda menuju pasar modern terus menunjukkan progres signifikan.
Tahap pertama pembangunannya, telah mencapai 96,74 persen. Sementara, tahap kedua pekerjaannya sedang dalam proses lelang.
Proyek ambisius yang menelan anggaran mencapai Rp602 miliar ini akan mengubah pasar tradisional menjadi gedung modern dengan bangunan yang terdiri dari tujuh lantai.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Samarinda Desy Damayanti menegaskan, pembangunan Pasar Pagi ditargetkan rampung pada Juli 2025. Tenggat waktu tersebut sesuai arahan dari Wali Kota Samarinda Andi Harun.
“Tahap pertama hampir selesai, tinggal menyisakan 4 persen pekerjaan. Sedangkan tahap kedua sedang dilelang, dan kami optimis seluruh pembangunan dapat beroperasi sesuai target,” ujar Desy belum lama ini.
Revitalisasi ini tak hanya menyasar estetika, tetapi juga memperhatikan aspek keamanan dan keberlanjutan.
Tim Pemilik Bangunan dari Dinas PUPR akan melakukan penilaian kelayakan menyeluruh. Mulai dari struktur bangunan hingga pemenuhan standar lingkungan, seperti Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) dan pengolahan air limbah (IPAL).
Salah satu tantangan pembangunan adalah keberadaan anak sungai di bawah bangunan lama Pasar Pagi. Selain itu, proses pembebasan empat ruko di sisi Jalan Tumenggung masih berlangsung.
“Jika pembebasan lahan belum rampung dalam satu tahun, area tersebut akan kami manfaatkan sebagai taman sementara,” jelasnya.
Pasar Pagi yang baru akan mengintegrasikan kemudahan akses melalui dua pintu utama di Jalan Gajah Mada dan Jalan Jenderal Sudirman.
Untuk mengurangi potensi kemacetan, Dinas PUPR berkolaborasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) dalam mengatur jalur keluar-masuk kendaraan agar lalu lintas lebih tertata.
Selain itu, gedung ini dilengkapi berbagai fasilitas modern, seperti eskalator, tangga, dan area rooftop di lantai atas yang dirancang sebagai tempat makan.
Selain itu, struktur bangunan dibuat fleksibel untuk menampung pengembangan di masa depan, seperti kafe, hotel, atau fasilitas komersial lainnya.
“Pondasi sudah disiapkan untuk mendukung penambahan fungsi bangunan sesuai kebutuhan,” terangnya.
Dengan pendekatan modern, fungsi beragam, dan infrastruktur yang memadai, Pasar Pagi Samarinda diharapkan menjadi ikon baru kota sekaligus meningkatkan perekonomian masyarakat.
“Proyek ini tak hanya merevitalisasi pasar, tetapi juga merepresentasikan masa depan Samarinda yang lebih dinamis dan terorganisir,” pungkas Desy.