Samarinda, infosatu.co – Wali Kota Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) Andi Harun membacakan sambutan tertulis Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar dalam upacara peringatan Hari Amal Bakti (HAB) ke-79 Kementerian Agama (Kemenag), Jumat (3/1/2025).

Salah satu poinnya adalah mengumumkan penghargaan bergengsi yang diterima oleh Kemenag pada tahun 2024.
Dengan skor 94,52, Kemenag ditetapkan sebagai lembaga dengan predikat informatif, kategori tertinggi dalam penilaian keterbukaan informasi. Penghargaan ini diberikan Komisi Informasi Pusat (KIP) RI pada malam Anugerah Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2024 di Jakarta beberapa waktu lalu.
Menurut Menag, penghargaan ini merupakan hasil kerja keras dan komitmen seluruh jajaran Kemenag dalam menciptakan tata kelola yang transparan dan akuntabel.
“Kita patut bersyukur atas penghargaan yang diterima beberapa satuan kerja di lingkungan Kementerian Agama pada tahun 2024. Ini menjadi bukti keberhasilan dalam menciptakan wilayah bebas dari korupsi,” ujarnya.
Sebagai bagian dari upaya reformasi birokrasi, Kemenag terus memperkuat tata kelola organisasi yang bersih dari korupsi. Menag menegaskan bahwa seluruh pimpinan dan pegawai kementerian harus menjadi teladan dalam hal kejujuran dan integritas.
Selain itu, Kemenag juga diakui atas pelayanan publik yang inklusif. Program-program yang menjangkau berbagai lapisan masyarakat, termasuk penyandang disabilitas menjadi prioritas utama.
Pendidikan agama yang berkualitas dan terjangkau serta pemberdayaan ekonomi umat melalui zakat, wakaf, dan dana sosial menjadi fokus penting untuk membangun masyarakat yang adil dan makmur.
Menag juga memberikan apresiasi kepada semua pihak yang telah mendukung keberhasilan ini, termasuk DPR, DPD RI, TNI-Polri, pemerintah daerah, organisasi masyarakat keagamaan, akademisi, media, dan ulama.
“Kerja sama ini dianggap sebagai fondasi untuk membangun kehidupan beragama yang harmonis dan sejahtera,” tegasnya.
HAB Kemenag tahun ini mengusung tema ‘Umat Rukun Menuju Indonesia Emas’. Tema ini menegaskan pentingnya harmoni umat beragama untuk mencapai kemajuan bangsa.
Tantangan seperti korupsi, intoleransi, kerusakan lingkungan, dan krisis ekonomi harus diatasi bersama. Suara tokoh agama diharapkan memainkan peran penting dalam menyuarakan kampanye pelestarian lingkungan dan toleransi antarumat beragama.
“Mari kita bersama-sama menjadi agen perubahan yang menjaga reputasi Kementerian Agama dan membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih baik,” tutupnya.