infosatu.co
DPRD Samarinda

Banjir Samarinda, Andriansyah: Ada Faktor Kelalaian dan Buruknya Kelola Tambang

Teks: Anggota DPRD Kota Samarinda, M Andriansyah.

Samarinda, infosatu.co – Belum lama ini banjir kembali terjadi di sejumlah titik di Samarinda setelah hujan deras pada Senin, 12 Mei 2025.

Hal tersebut pun mendapatkan kritik dari Anggota DPRD Kota Samarinda M Andriansyah.

Ia mengatakan bahwa banjir tidak semata disebabkan oleh fenomena alam, tetapi merupakan cerminan dari kelalaian dalam tata kelola kota.

“Air tidak menggenang tanpa sebab. Ini adalah konsekuensi dari rusaknya keseimbangan lingkungan yang sebagian besar disebabkan oleh campur tangan manusia,” kata IAN sapaan akrabnya itu.

Menurut berkurangnya kawasan hijau dan alih fungsi lahan menjadi permukiman serta area bisnis telah memperparah kondisi lingkungan. Perencanaan tata ruang dinilainya masih jauh dari prinsip pembangunan berkelanjutan.

Tak hanya itu, ia juga mengkritisi dampak aktivitas pertambangan yang menurutnya memperparah kerusakan ekologi.

Ia menilai sektor ini, baik yang berizin maupun tidak, kerap mengabaikan proses reklamasi dan meninggalkan kerusakan lahan tanpa pemulihan.

“Banyak lokasi bekas tambang yang dibiarkan begitu saja. Ini jelas pelanggaran yang memerlukan tindakan tegas dari pemerintah daerah,” tambahnya.

Ia menekankan keuntungan ekonomi dari tambang tidak boleh mengorbankan lingkungan dan keselamatan warga. Ketahanan lingkungan, menurutnya, harus menjadi prioritas dalam kebijakan pembangunan.

Untuk mengatasi banjir dalam jangka panjang, ia mengusulkan pembangunan saluran kanal pengendali banjir yang terhubung langsung dengan Sungai Mahakam maupun Sungai Karang Mumus.

Selain itu, sistem drainase kota juga perlu diperbaiki secara menyeluruh dan terintegrasi dengan peta rencana tata ruang.

Ia juga mendorong agar instansi terkait seperti Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) meningkatkan kapasitas dalam hal penyusunan AMDAL dan pemetaan risiko bencana.

“Regulasinya sudah cukup, tapi penerapannya yang lemah. Dibutuhkan keberanian dan komitmen untuk menegakkan aturan agar pembangunan di Samarinda tidak terus mengorbankan lingkungan,” tutupnya.

Related posts

Samri: Penanganan Anjal Harus Disiapkan Fasilitas Bukan Sekadar Penertiban

Emmy Haryanti

Komisi IV Dukung Sekolah Rakyat, Terobosan Atasi Kemiskinan Pendidikan

Emmy Haryanti

Maswedi Desak Pemerataan Fasilitas Sekolah di Pinggiran Kota Samarinda

Emmy Haryanti

Leave a Comment

You cannot copy content of this page