
Kukar,infosatu.co – Proses pembangunan di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus bergerak maju. Salah satu indikatornya terlihat dari tren pertumbuhan ekonomi pada tahun 2022 yang mencapai 3,7 persen atau tertinggi pascapandemi Covid-19.
Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi Kukar pada 2023 ini diprediksi dapat mencapai angka di atas 4 persen. Perkiraan itu berdasarkan kecenderungan kondisi perekonomian regional, nasional hingga global.
Capaian dan perkiraan prediksi itu disampaikan oleh Bupati Kukar Edi Damansyah dalam Rapat Paripurna Istimewa di Ruang Paripurna DPRD Kukar, Rabu (27/9/2023).
Dalam kesempatan itu, ia juga menyebut aspek pemerataan pendapatan di Kukar berada di angka 0,2 persen. Hal itu terlihat dari indeks gini rasio. Dengan demikian, ketimpangan pendapatan masuk dalam kategori rendah.
Berdasarkan indikator makro tersebut, Bupati Edi menyatakan bahwa proses pembangunan di Kukar saat ini berada di jalur yang tepat atau on the track.
Hal tidak terlepas dari terselenggaranya pembangunan di setiap sektor. Juga di setiap wilayah, termasuk Tenggarong yang menjadi barometer pembangunan di Kukar.
Oleh karena itu, Tenggarong sebagai ibu kota sekaligus pusat pemerintahan Kabupaten Kukar terus berbenah. Tata kota diperbaiki dengan diiringi peningkatan kualitas sejumlah pelayanan kepada masyarakat.
Perbaikan yang dilakukan seperti pada fasiltas umum, pendidikan, kesehatan, perdagangan dan jasa. Secara keseluruhan serangkain fasilitas itu berlangsung secara bertahap dan terintegrasi.
Diharapkan dapat tetap mengarah pada pembentukan karakter wilayah kota yang modern dengan tidak meninggalkan kearifan lokal.
Hal ini merupakan bagian dari upaya untuk mewujudkan salah satu kebijakan pembangunan kewilayahan yang terdapat dalam RPJMD Kukar 2021-2026.
Kebijakan itu untuk mewujudkan Tenggarong sebagai pusat sejarah dan budaya sebagaimana tertulis dalam Program Dedikasi Kukar Idaman, yakni Kukar Berbudaya.
“Tenggarong ke depan akan menjadi kota yang identik dengan pengembangan budaya nusantara yang didukung dengan pelestarian peninggalan sejarah sebagai pemantik daya saing daerah untuk menjadi destinasi wisata unggulan di sekitar wilayah IKN,” terang Edi.
Walau begitu, orang nomor satu Kabupaten Kukar ini tak menampik masih adanya beberapa bidang yang belum maksimal. Hal yang perlu mendapat perhatian lebih itu terkait dengan penyediaan layanan dasar terutama di beberapa wilayah yang masih dalam kategori miskin.
“Kondisi ini tetap menjadi perhatian kita bersama, dan menjadi fokus pemerintah daerah untuk melakukan serangkaian kebijakan pembangunan yang dapat berdampak pada peningkatan pendapatan masyarakat. Mengurangi beban pengeluaran hingga meningkatkan kualitas layanan dasar secara merata,” jelas Edi Damansyah.
Dalam kesempatan itu, bupati juga memohon dukungan kepada seluruh pemangku kepentingan di Kukar. Hal ini untuk dapat melaksanakan pembangunan secara bertahap dengan mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki. Salah satunya lebih luasnya ruang gerak pembangunan seiring dengan total APBD yang mencapai Rp12 triliun pada 2024.
Saat ini, tambah Edi Damansyah, Pemkab Kukar memiliki proyek strategis. Pekerjaan fisik itu meliputi, pembangunan Pasar Semi Modern Tangga Arung, pembangunan kawasan jembatan Kukar, serta fasilitas pendukung seperti Taman Tepi Sungai Mahakam.
Selain itu, Landmark Kota Tenggarong serta gedung ekonomi kreatif, perluasan jalan-jalan utama Tenggarong, perbaikan dan revisioning Pulau Kumala Tenggarong.
Mantan Sekda Kukar ini berharap proyek-proyek strategis ini dapat berjalan sesuai dengan waktu yang ditetapkan. Juga akan memberikan nilai tambah terhadap eksotisme Kota Tenggarong sebagai Kota Sejarah dan Budaya di Kaltim.
“Kita semua berdoa semoga Allah SWT memberikan kesehatan dan kekuatan kepada kita semua untuk dapat terus memberikan yang terbaik bagi pembangunan Kota Tenggarong dan Kukar pada khususnya,” pungkasnya. (Adv).