Samarinda, infosatu.co – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda memprioritaskan operasi pasar dalam upaya menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok. Hal ini merupakan arahan Wali Kota Samarinda Andi Harun untuk mengantisipasi terjadinya gejojak harga di tengah masyarakat.
“Dalam rangka menekan laju inflasi kita harus gerak cepat. Saya diperintah oleh Pak Wali, ketika ada indikasi atau sebelum harga maka perlu dilakukan operasi pasar,” kata Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Samarinda Marnabas di Ballroom Hotel Mercure, Senin (4/9/2023).
Operasi pasar itu telah digelar Disdag bersama Perum Bulog Samarinda dalam dua tahap pada akhir Agustus lalu. Pertama, dengan mendistribusikan 50 ton beras pada Rabu (30/8/2023). Sehari kemudian atau Kamis (31/8/2023), 34 ton beras disediakan dalam operasi pasar.
“Kerja sama dengan Bulog telah mendistribusikan 84 ton beras ke seluruh kecamatan yang ada di Samarinda,” ujar Marnabas.
Adapun harga per kilogram beras dalam operasi pasar tersebut Rp8.600. Nominal tersebut telah mendapatkan subsidi biaya angkut dari pemerintah.
“Jadi distribusi atau ongkos beras yang disalurkan ke masyarakat itu disubsidi oleh pemerintah. Harga beras Bulog itu Rp8.600 dan sampe ketangan warga juga dengan harga Rp8.600,” ia menerangkan.