Samarinda, infosatu.co – Bank Indonesia (BI) menargetkan kurang lebih 15 juta pengguna Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) secara nasional. Hal itu disampaikan Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kalimantan Timur (Kaltim) Ricky Perdana Gozali.
BI menargetkan 200 ribu lebih pengguna QRIS di Kaltim pada tahun 2022.
“Untuk tahun ini kami sudah melakukan strategi ke semua wilayah Kaltim, sehingga kami pilih di Samarinda dan di kabupaten lainnya,” kata Ricky di Samarinda.
Aplikasi QRIS sebelumnya telah digunakan oleh 111 pedagang dari total 179 pedagang di Pasar Merdeka Samarinda sebelum dilaksanakan peluncuran secara resmi di Big Mall Samarinda beberapa waktu lalu.
“Di Samarinda ada tiga, yang kemarin sudah dilaunching (Pasar Palaran, Pasar Lok Bahu dan Big Mall, kemudian nanti empat lainnya di kabupaten lain supaya di Kaltim bisa kita jangkau semua,” tuturnya.
Ia berharap target dari pemerintah yakni pada lima tahun ke depan semua transaksi dapat dilakukan secara digitalisasi.
“Kami akan terus mendorong penggunaan QRIS yang akan menekan transaksi tunai dan mengubahnya menjadi transaksi nontunai,” jelasnya.
Ia juga membeberkan salah satu kendala yang dihadapi dalam program digitalisasi tersebut yakni gangguan terhadap jaringan.
“Jadi kami Bank Indonesia begitu juga dengan pemerintah dan lembaga terkait sudah melakukan kerja sama dan peningkatan untuk jaringan ini supaya sejalan dan bisa mendukung konsep strategi digitalisasi ini,” pungkasnya.
Informasi tambahan, di Kalitm sistem penggunaan aplikasi QRIS telah dilakukan oleh beberapa pasar tradisional yakni Pasar Merdeka di Jalan Merdeka, Sungai pinang menjadi pasar pertama di Samarinda.
