Samarinda, infosatu.co – Di tengah aksi penolakan masyarakat, Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Isran Noor memutuskan SMAN 10 Samarinda tetap dipindahkan ke Education Center di Jalan PM Noor.
“Hingga saat ini kebijakan Gubernur tetap memindahkan SMAN 10 Samarinda, kalau ada perkembangan selanjutnya pasti akan kami sampaikan,” papar Kepala Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah Setda Provinsi Kaltim, Deni Sutrisno usai menerima aspirasi orang tua dan murid SMAN 10 Samarinda di Kantor Gubernur Kaltim, Selasa (4/1/2022).
Menurutnya, meskipun Gubernur Isran Noor ataupun Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Kaltim Anwar Sanusi tidak dapat hadir dalam diskusi yang dilakukan, dirinya sudah cukup mewakili.
“Mereka ingin bertemu dengan pak Gubernur, kan kita tahu beliau sedang dinas keluar daerah. Sedangkan Pak Sekdaprov Kaltim HM Sa’bani sedang melakukan seleksi. Saya sebagai pimpinan tertinggi saat ini, maka saya lah yang memfasilitasi. Itu artinya pemerintah tetap hadir,” ucap Deni, yang merupakan Plt Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Pemkesra) Setdaprov Kaltim.
Terkait hasil dari diskusi panjang bersama orang tua dan murid SMAN 10 Samarinda, Deni menerangkan bahwa tuntutan menolak untuk dipindahkan akan disampaikan pada pimpinan.
“Mereka menolak pindah, nah semua itu kan kewenangannya berada di Gubernur. Kami staf beliau hanya dapat menyampaikan, melaporkan, merumuskan, memberi pertimbangan menelaah lalu dilaporkan,” terangnya.
Dalam kesempatan itu, Deni menjelaskan bahwa proses hukum yang ditempuh orang tua atau murid SMAN 10 Samarinda tetap akan dihormati pemerintah.
“Kan ada proses hukum di PTUN, itu harus kita hormati. Menghormati upaya hukum yang dilakukan pihak aliansi orang tua. Intinya, semua ini menjadi keputusan pak Gubernur,” jelasnya.
