Bontang, infosatu.co – Potensi wisata Sungai Belanda di kawasan pesisir Bontang Kuala terus mencuri perhatian Pemerintah Kota Bontang, Kalimantan Timur (Kaltim).
Melalui Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Dispopar), pemerintah berkomitmen menjadikan kawasan ini sebagai destinasi wisata baru yang berdaya saing.
Namun, di balik potensi alam yang menjanjikan, upaya pengembangannya masih terkendala oleh status lahan dan batas wilayah yang bersinggungan langsung dengan kawasan Taman Nasional Kutai (TNK).
Kepala Bidang Pariwisata Dispopar Bontang, Muhammad Ihsan, mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan survei ke lapangan untuk memetakan kondisi eksisting dan hambatan yang perlu diselesaikan sebelum pengembangan dilakukan.
“Kami sudah turun langsung ke Sungai Belanda. Potensinya besar, tapi memang ada kendala terkait kepemilikan aset dan wilayah yang berbatasan dengan TNK. Jadi perlu koordinasi lintas instansi agar pengembangannya bisa maksimal,” ujarnya, Selasa 11 November 2025.
Selain fokus pada penyelesaian administratif, Dispopar juga membuka peluang kerja sama dengan pihak swasta untuk mempercepat proses pengembangan wisata tersebut.
“Kami berencana menjalin pola kerja sama dengan pihak swasta. Keterlibatan mereka penting karena bisa membawa inovasi baru. Kalau pemerintah kota, kewenangannya terbatas hanya di beberapa titik sungai yang bisa dibangun,” terangnya.
Lebih lanjut, Dispopar juga menyiapkan pelatihan bagi masyarakat sekitar agar mampu berperan aktif dalam kegiatan wisata.
Fasilitas pendukung di kawasan Sungai Belanda pun akan ditingkatkan secara bertahap.
“Jadi selain fasilitas diperbaiki, sumber daya manusianya juga kami tingkatkan melalui pelatihan supaya pelayanan wisata lebih profesional,” tambah Ihsan.
Menurut Ihsan, Sungai Belanda berpotensi menjadi ikon wisata baru jika dikelola dengan konsep menarik seperti wisata susur sungai.
“Kalau dikelola dengan baik, pasti bisa menarik banyak wisatawan,” terang Ihsan.
