infosatu.co
DPRD KALTIM

Swasembada Pangan, Ananda: Banyak Lahan Tidur dan Minim Petani Muda di Kaltim

Teks: Wakil Ketua DPRD Kaltim Ananda Emira Moeis.

Samarinda, infosatu.co – Menteri Pertanian Republik Indonesia (RI) Andi Amran Sulaiman menargetkan Kalimantan Timur (Kaltim) untuk mampu mencapai swasembada pangan dalam waktu enam bulan.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua DPRD Kaltim, Ananda Emira Moeis menyambut optimistis tantangan tersebut.

Ia menilai target itu realistis jika ditopang kerja sama dan komitmen pemerintah daerah serta pemanfaatan potensi pertanian yang ada.

“Daerah kita punya banyak keunggulan, terutama dari sisi lahan. Tinggal bagaimana pemerintah memanfaatkan peluang itu dengan strategi yang tepat,” ungkapnya belum lama ini di DPRD Kaltim.

Ananda menyebut beberapa daerah seperti Paser, Kutai Kartanegara (Kukar) dan Kutai Timur (Kutim) memiliki cadangan lahan pertanian yang luas dan belum tergarap maksimal.

Oleh karena itu, ia mendorong agar pemerintah segera mengambil langkah pemetaan wilayah yang bisa dimanfaatkan secara efektif untuk mendukung swasembada pangan.

“Langkah awal tentu pemetaan lahan-lahan yang potensial. Pemerintah harus tahu mana yang bisa segera digarap. Setelah itu, perlu dilakukan pengujian kualitas tanah,” jelasnya.

Menurut dia, pengukuran kesuburan tanah penting untuk menentukan jenis tanaman yang sesuai dan teknik pengolahan yang dibutuhkan.

“Kalau misalnya diketahui kadar ph tanah tinggi, maka pemerintah perlu menyiapkan langkah intervensi teknis, seperti penyesuaian pupuk atau bahan perbaikan tanah lainnya,” tambahnya.

Namun, Ananda juga menyoroti tantangan non-teknis, yakni keterbatasan tenaga kerja di sektor pertanian, terutama dari kalangan muda.

Menurutnya rendahnya minat generasi milenial terhadap pertanian menjadi hambatan serius dalam pengembangan sektor ini.

“Kita masih kekurangan petani muda. Padahal, untuk mewujudkan pertanian yang maju, kita perlu SDM yang adaptif dan melek teknologi,” katanya.

Ia mengajak pemerintah untuk lebih aktif melakukan edukasi dan sosialisasi kepada anak muda tentang potensi dan prospek dunia pertanian yang kini makin modern dan berbasis teknologi.

“Kalau anak muda tahu bahwa bertani sekarang bisa dilakukan dengan cara yang lebih canggih dan menguntungkan, pasti mereka akan mulai tertarik. Kita butuh perubahan paradigma,” tandasnya.

Related posts

2.586 Jemaah Kaltim Wukuf, Firnadi Serukan Keteladanan Sepulang Haji

Adi Rizki Ramadhan

Firnadi: UMKM Harus Jadi Prioritas Utama RPJMD Kaltim

Adi Rizki Ramadhan

DPRD Fokus Kawal Program Prioritas, Ekti Imanuel Ingatkan Proses Bertahap

Emmy Haryanti

Leave a Comment

You cannot copy content of this page